Ohayo Jepang
Powered by

Share this page

Budaya Lokal

Selamat! Anak-anak Jepang Dirayakan Melalui Kodomo no Hi

Kompas.com - 05/05/2025, 13:10 WIB

Kodomo no Hi (こどもの日) atau Hari Anak diselenggarakan setiap 5 Mei untuk merayakan kesehatan, kebahagiaan, dan pertumbuhan anak-anak di Jepang.

Perayaan ini jatuh di akhir Golden Week, sebuah pekan liburan panjang yang penuh makna.

Salah satu hal paling ikonik dari hari ini adalah koinobori, bendera berbentuk ikan mas yang menghiasi rumah dan ruang publik di seluruh Jepang.

Asal Usul Kodomo no Hi

Dulu, perayaan ini dikenal dengan nama Tango no Sekku (端午の節句) yang khusus diperingati untuk anak laki-laki.

Sementara itu, anak perempuan merayakan festival mereka sendiri yang disebut Hinamatsuri (雛祭り) pada 3 Maret.

Pada 1948, pemerintah Jepang mengubah Kodomo no Hi menjadi hari libur nasional untuk merayakan kebahagiaan semua anak, tanpa memandang jenis kelamin.

Hari ini juga merupakan bentuk penghargaan terhadap peran ibu dalam membesarkan anak-anak mereka.

Koinobori, bendera ikan mas melambangkan perayaan Kodomo no Hi atau Hari Anak di Jepang.
Koinobori, bendera ikan mas melambangkan perayaan Kodomo no Hi atau Hari Anak di Jepang.

Simbolisme Koinobori

Salah satu simbol paling terkenal dalam perayaan ini adalah koinobori yaitu bendera berbentuk ikan mas yang terbang di udara.

Bendera berwarna cerah ini biasanya dikibarkan mulai akhir April hingga awal Mei.

Bendera itu menjadi simbol harapan keluarga akan kekuatan dan kesuksesan anak-anak mereka.

Tradisi ini berakar dari sebuah legenda China kuno tentang ikan mas yang berenang melawan arus dan berubah menjadi naga.

Naga merupakan simbol dari kekuatan, keteguhan, dan kesuksesan setelah melewati rintangan.

Pajangan koinobori biasanya terdiri dari serangkaian ikan mas berbagai ukuran dan warna. Setiap ikan mas mewakili anggota keluarga:

  • Ikan mas terbesar berwarna hitam (magoi) melambangkan ayah.

  • Ikan mas yang sedikit lebih kecil berwarna merah atau pink (higoi) melambangkan ibu.

  • Ikan mas dengan ukuran yang lebih kecil, berwarna-warni, mewakili anak-anak dalam keluarga.

Bendera ini sering dipasang di tiang yang terpasang di luar rumah, berkibar di udara sebagai simbol perayaan dan kebahagiaan.

Baca juga:

Pita ikan mas tradisional Jepang, koinobori, digantung selama minggu emas hari anak laki-laki di Crystal Avenue, Tokyo Dome City, menghadap ke atraksi payung Sky Flower (3/5/2019).
Pita ikan mas tradisional Jepang, koinobori, digantung selama minggu emas hari anak laki-laki di Crystal Avenue, Tokyo Dome City, menghadap ke atraksi payung Sky Flower (3/5/2019).

Tradisi dan Perayaan Khusus

Selain koinobori, ada berbagai tradisi menarik yang menyertai Kodomo no Hi:

  • Helm samurai (kabuto): Banyak keluarga yang memajang miniatur helm samurai atau boneka prajurit sebagai simbol kekuatan dan keberanian.

  • Kashiwa mochi: kue ketan isi pasta kacang merah yang dibungkus daun pohon ek, melambangkan kemakmuran dan pertumbuhan.
  • Chimaki: Dumpling nasi manis yang dibungkus daun bambu, menjadi sajian khas yang dinikmati saat perayaan.

  • Mandi dengan daun iris: Beberapa keluarga menambahkan daun iris ke dalam air mandi mereka, dengan harapan bisa mengusir roh jahat dan membawa kesehatan yang baik.

Semua tradisi ini bersama-sama menciptakan suasana penuh kebahagiaan, refleksi, dan ikatan keluarga yang hangat.

Kodomo no Hi
Kodomo no Hi

Fakta Menarik tentang Kodomo no Hi

  • Legenda Kintarō: Kintarō, pahlawan rakyat Jepang yang dikenal dengan kekuatan luar biasa di masa kecilnya, sering menjadi tokoh yang dikaitkan dengan Hari Anak. Boneka Kintarō banyak dipajang di rumah selama perayaan ini.

  • Perayaan di seluruh dunia: Komunitas Jepang di berbagai negara, termasuk Singapura, juga merayakan Kodomo no Hi dengan berbagai acara budaya, lokakarya, dan koinobori.

  • Ekspresi kreatif: Di sekolah dan rumah, anak-anak sering kali membuat koinobori mereka sendiri menggunakan kertas dan kain. Itulah cara menyenangkan untuk menghubungkan diri mereka dengan tradisi tersebut.

Kesimpulan

Kodomo no Hi adalah perayaan penuh makna yang mengingatkan kita akan pentingnya merawat dan menghargai anak-anak.

Melalui simbol yang cerah seperti koinobori dan berbagai tradisi yang dihargai, hari ini menumbuhkan rasa bangga, harapan, dan cinta dalam keluarga.

Baik kamu berada di Jepang atau bagian dari komunitas global, merayakan Hari Anak adalah cara bermakna untuk menghormati generasi muda.

Konten disediakan oleh Karaksa Media Partner (Mei 2025)

          View this post on Instagram                      

A post shared by Ohayo Jepang (@ohayo_jepang)

Halaman:
Editor : YUHARRANI AISYAH

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
 
Pilihan Untukmu
Close Ads

Copyright 2008 - 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.