Ohayo Jepang
Powered by

Share this page

Place Introduction

Gunkanjima, Pulau Tambang Terbengkalai Mirip Kapal Perang di Nagasaki Jepang

Kompas.com - 04/05/2025, 18:15 WIB

Pernahkah kamu mendengar Gunkanjima?

Pulau kecil di lepas pantai Nagasaki ini, yang dijuluki Pulau Kapal Perang (Gunkanjima) karena bentuknya yang unik menyerupai siluet kapal perang.

Melansir Discover Nagasaki, Pulau Hashima pernah berjaya sebagai pusat komunitas pertambangan batu bara dari 1890 hingga 1974. 

Puncaknya terjadi pada 1959, ketika pulau ini dihuni oleh 5.267 jiwa, mencatatkan rekor kepadatan penduduk tertinggi di dunia dalam sejarah.

Namun, roda waktu berputar. Pada 1974, tambang ditutup dan pulau ini pun ditinggalkan, menjadi benar-benar kosong tak berpenghuni.

Reruntuhan bekas kantor tambang di Gunkanjima, pulau terbengkalai di Nagasaki, Jepang.
Reruntuhan bekas kantor tambang di Gunkanjima, pulau terbengkalai di Nagasaki, Jepang.

Warisan Dunia UNESCO

Pulau ini secara resmi diakui sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO pada 2015.

Ia menjadi bagian dari kelompok situs bersejarah bertajuk "Situs Revolusi Industri Meiji Jepang: Industri Besi dan Baja, Pembuatan Kapal, dan Pertambangan Batu Bara". 

Pulau ini menjadi inspirasi lokasi "Kota Mati" yang ikonik dalam film James Bond "Skyfall" (2012).

Penggemar anime dan manga juga mungkin mengenalinya sebagai lokasi dalam film live-action "Attack on Titan" (2015).

Bahkan pada 2024, latar pulau ini digunakan dalam drama televisi Jepang, "The Sleeping Diamond in the Sea", yang mengisahkan masa-masa keemasan ekonominya.

Baca juga:

Pelabuhan Nagasaki, Jepang.
Pelabuhan Nagasaki, Jepang.

Tur di Pulau Hashima

Saat ini, tur perahu menuju Pulau Hashima tersedia bagi wisatawan untuk melihat langsung sisa peninggalan industri batubara yang pernah berjaya di pulau ini.

Beberapa operator tur di Kota Nagasaki menawarkan perjalanan ke Pulau Hashima.

Operator Tur 1 (Waktu Keberangkatan - Kedatangan) Tur 2 (Waktu Keberangkatan - Kedatangan) Durasi
Yamasa Shipping Co., Ltd. 09.00-11.30 13.00-15.30 ± 2 jam 30 menit
Gunkanjima Cruise Co., Ltd. 09.10-12.10 14.00-17.20 ± 3 jam 10 menit
Seaman Company 10.30-13.00 13.40-16.10 ± 2 jam 30 menit
Gunkanjima Concierge 10.30-13.15 13.40-16.20 ± 2 jam 45 menit
7th Ebisu Maru 10.00-11.30 15.00-16.30 ± 1 jam 30 menit

Wisatawan menyusuri Gunkanjima, pulau tambang terbengkalai di Nagasaki, Jepang.
Wisatawan menyusuri Gunkanjima, pulau tambang terbengkalai di Nagasaki, Jepang.

Persiapan Sebelum ke Gunkanjima

Ada beberapa hal penting yang perlu kamu persiapkan dan patuhi sebelum ke Gunkanjima.

1. Sepatu yang Tepat

Wajib mengenakan sepatu yang nyaman dan bersol datar, seperti sepatu kets. Jangan pakai sepatu hak tinggi, stiletto, atau sandal demi keselamatan dan kenyamanan.

2. Jangan Bawa Payung

Dilarang menggunakan payung termasuk payung peneduh atau parasol di pulau. Jika cuaca hujan, siapkan jas hujan. 

Saat cuaca terik terutama musim panas, disarankan memakai topi karena minimnya tempat berteduh. Namun, pastikan topi tidak mudah terbang oleh angin.

3. Buang Air Kecil Dulu

Tidak ada fasilitas toilet sama sekali di Pulau Hashima. Sebaiknya buang air kecil dulu sebelum berangkat ke Gunkanjima.

Reruntuhan bekas sekolah dasar dan SMP di Gunkanjima, pulau tambang terbengkalai di Nagasaki, Jepang.
Reruntuhan bekas sekolah dasar dan SMP di Gunkanjima, pulau tambang terbengkalai di Nagasaki, Jepang.

4. Bawa Minum Sendiri

Tidak ada mesin penjual otomatis (vending machine) atau toko di pulau. Pastikan kamu membawa bekal minuman yang cukup.

5. Bawa Obat Mabuk Laut

Jika kamu mudah mabuk laut selama perjalanan dengan kapal, sebaiknya siapkan obat pencegahnya.

6. Tidak Selalu Bisa ke Gunkanjima

Tur mungkin saja tidak dapat berjalan bergantung pada kondisi cuaca dan standar keselamatan yang ditetapkan oleh pemerintah kota Nagasaki. 

Ada pula kemungkinan tur tidak bisa dilakukan meskipun cuaca terlihat tenang dari kejauhan.

Jika kondisi laut tidak memungkinkan untuk mendarat, kapal biasanya akan mengelilingi pulau saja.

Reruntuhan bekas pemukiman penduduk di Gunkanjima, pulau tambang terbengkalai di Nagasaki, Jepang.
Reruntuhan bekas pemukiman penduduk di Gunkanjima, pulau tambang terbengkalai di Nagasaki, Jepang.

Menapaki Jejak Masa Lalu

Kamu bisa menapaki jejak masa lalu di Gunkanjima.

Menurut Nippon, salah satu operator tur menyajikan pemandangan warisan Revolusi Industri Nagasaki dari atas kapal selama sekitar 40 menit perjalanan.

Penumpang bisa melihat sekilas fasilitas Galangan Kapal Mitsubishi Heavy Industries Nagasaki yang tertutup untuk umum, termasuk derek listrik tertua Jepang (1909) dan aula resepsi gaya Barat (1904). 

Kapal juga akan melintasi Pulau Takashima, pulau lain yang dulu tambangnya ikut dikembangkan oleh Thomas Glover, pembangun Glover House.

Setibanya di Gunkanjima, kamu akan melihat tembok laut dari batu era Meiji yang diperkuat beton setinggi 15 meter.

Tembok dan lubang tambang sedalam 1.000 meter di bawah laut inilah yang menjadi zona penyangga situs Warisan Dunia ini.

Tanda dilarang masuk di Gunkanjima, pulau tambang terbengkalai di Nagasaki, Jepang.
Tanda dilarang masuk di Gunkanjima, pulau tambang terbengkalai di Nagasaki, Jepang.

Tur di daratan pulau biasanya berlangsung 40-50 menit.

Kamu akan berjalan kaki sekitar 220 meter menyusuri area bekas fasilitas pertambangan bersama pemandu wisata.

Kamu dapat melihat pintu masuk lubang tambang utama yang dulu dilengkapi lift pengangkut penambang untuk turun 600 meter.

Ada pula bekas kantor utama yang memiliki pemandian umum bagi para penambang dan Blok Apartemen 30.

Bangunan ini merupakan apartemen beton bertulang tertua di Jepang, tetapi kini kondisinya sangat lapuk dan rawan runtuh.

Area bekas pemukiman penduduk terlarang untuk dimasuki karena risiko bangunan runtuh. 

Sumber:

  • Discover Nagasaki
    https://www.discover-nagasaki.com/en/sightseeing/51797
    https://www.discover-nagasaki.com/en/featured-topics/gunkanjima-landing-tour
  • Nippon (https://www.nippon.com/en/guide-to-japan/gu900294/)
          View this post on Instagram                      

A post shared by Ohayo Jepang (@ohayo_jepang)

Halaman:
Editor : YUHARRANI AISYAH

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
 
Pilihan Untukmu
Close Ads

Copyright 2008 - 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.