Ohayo Jepang
Powered by

Share this page

Worklife

Ternyata Ini Alasan Jepang Terima Orang Indonesia Jadi Sopir Bus

Kompas.com - 07/05/2025, 13:40 WIB

Jepang saat ini menghadapi kekurangan tenaga kerja di sektor transportasi, termasuk sopir bus.

Hal ini disebabkan oleh populasi yang menua dan rendahnya minat generasi muda lokal untuk bekerja di sektor ini.

Permasalahan itu mendorong perusahaan Jepang untuk merekrut tenaga kerja asing, termasuk dari Indonesia.

 

Bahkan, calon pekerja yang usianya tergolong tua tetap memiliki kesempatan untuk mendaftar.

"Karena program SSW ini istilahnya umurnya itu bisa sampai 45, bahkan yang terakhir itu yang sudah ada yang diterima ada yang umur 48 tahun," ujar Bowo.

Usia tidak menjadi batasan apabila calon pekerja sehat jasmani yang dibuktikan dengan lolos MCU dan memiliki pengalaman mengemudi yang mendukung.

“Jadi istilahnya market-nya itu lebih besar. Kalau biasanya ke luar negeri usia 30 kebanyakan, ini usia 30 ke atas pun sangat memungkinkan,” tambahnya.

JIDS saat ini merupakan sekolah pelatihan driver pertama di luar Jepang.

Sekolah ini masih satu grup dengan LPK Hiro Karanganyar yang sudah menjadi Sending Organization (SO) selama 15 tahun.

(KOMPAS.COM/FAESAL MUBAROK)

          View this post on Instagram                      

A post shared by Ohayo Jepang (@ohayo_jepang)

Halaman:
Editor : YUHARRANI AISYAH

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
 
Pilihan Untukmu
Close Ads

Copyright 2008 - 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.