Tradisi ini kemudian meluas ke masyarakat samurai, dan puncaknya pada periode Edo (1603–1868), hanami telah menjadi aktivitas yang sangat digemari oleh seluruh lapisan masyarakat Jepang.
Hari ini, hanami dirayakan secara luas di seluruh penjuru Jepang sebagai sebuah perayaan nasional.
Orang-orang dari berbagai latar belakang tumpah ruah di taman, area kuil, maupun ruang publik lainnya untuk menikmati piknik santai di bawah naungan pohon sakura.
Suasana yang tercipta begitu hidup dan penuh keceriaan, seringkali ditemani dengan aneka hidangan lezat khas musim semi, sake, serta alunan musik dan pertunjukan tari.
Khusus di area perkotaan padat seperti Tokyo, menikmati indahnya sakura di malam hari, atau yang dikenal dengan yozakura, juga menjadi kegiatan yang sangat populer.
Taman-taman sengaja dihiasi dengan lampion yang memancarkan cahaya lembut.
Tujuannya, menciptakan atmosfer magis saat kelopak sakura yang terang benderang berpadu kontras dengan gelapnya langit malam.
Baca juga:
Bunga sakura memiliki simbolisme yang mendalam di Jepang. Mereka mewakili sifat kehidupan yang sementara, karena masa mekarnya yang singkat.