Hari ini, hanami dirayakan secara luas di seluruh penjuru Jepang sebagai sebuah perayaan nasional.
Orang-orang dari berbagai latar belakang tumpah ruah di taman, area kuil, maupun ruang publik lainnya untuk menikmati piknik santai di bawah naungan pohon sakura.
Suasana yang tercipta begitu hidup dan penuh keceriaan, seringkali ditemani dengan aneka hidangan lezat khas musim semi, sake, serta alunan musik dan pertunjukan tari.
Khusus di area perkotaan padat seperti Tokyo, menikmati indahnya sakura di malam hari, atau yang dikenal dengan yozakura, juga menjadi kegiatan yang sangat populer.
Taman-taman sengaja dihiasi dengan lampion yang memancarkan cahaya lembut.
Tujuannya, menciptakan atmosfer magis saat kelopak sakura yang terang benderang berpadu kontras dengan gelapnya langit malam.
Baca juga:
Bunga sakura memiliki simbolisme yang mendalam di Jepang. Mereka mewakili sifat kehidupan yang sementara, karena masa mekarnya yang singkat.
Konsep ini sejalan dengan pandangan Buddha tentang ketidakkekalan, yang mengingatkan kita untuk menghargai momen-momen indah yang cepat berlalu dalam hidup.
Selain itu, bunga sakura juga menjadi tema utama dalam seni, sastra, dan puisi Jepang, sering digunakan sebagai metafora bagi kematian dan pembaruan.
Selami beberapa fakta menarik seputar musim mekarnya sakura dan perayaan hanami.