“Saya rasa kami bisa berkontribusi dengan mempermudah perencanaan konservasi,” tambahnya.
Sejak diluncurkan bulan lalu, sekitar 20.000 foto telah dikumpulkan. Data tersebut kini tersedia secara gratis untuk otoritas lokal melalui platform daring.
Baca juga:
Menurut pemerintah distrik Meguro di Tokyo, biaya untuk menanam kembali satu pohon sakura dapat mencapai satu juta yen (sekitar Rp 110 juta).
Hiroyuki Wada dari Japan Tree Doctors Association, yang turut mengawasi pohon sakura di berbagai lokasi utama di Tokyo, ikut mengawasi pengembangan alat AI ini.
Ia berharap teknologi ini dapat membantu para ahli meneliti penyebab lingkungan yang mempercepat penurunan kondisi pohon.
Ia menyebut perubahan iklim sebagai salah satu faktor utama.
“Saya sangat khawatir. Perubahan lingkungan biasanya terjadi perlahan, namun kini terlihat jelas,” ujarnya kepada AFP.
“Dampak panas dan kekurangan curah hujan sangat terasa,” lanjutnya.
“Faktor usia pohon juga semakin memperburuk situasi,” tambah Wada.
Badan Meteorologi Jepang melaporkan bahwa tahun lalu merupakan tahun terpanas sejak pencatatan dimulai, sejalan dengan tren global.
View this post on Instagram