Baca juga:
Gempa berkekuatan M 7,7 yang baru-baru ini mengguncang Myanmar menyebabkan runtuhnya gedung 30 lantai di Bangkok, yang berjarak lebih dari 1.000 kilometer dari pusat gempa.
Fenomena ini dikenal sebagai long-period ground motion, yaitu getaran panjang dan lambat yang bisa menggoyangkan gedung pencakar langit dari jarak jauh.
Gempa dahsyat di Palung Nankai diperkirakan akan memicu fenomena yang sama, sehingga berpotensi menimbulkan dampak besar di area perkotaan Jepang.
Jika perabotan di dalam gedung tidak dipasang dengan baik, benda seperti lemari atau mesin fotokopi dapat terjatuh dan melukai orang di dalamnya.
Selain itu, banyak orang yang berada di lantai atas gedung tinggi mungkin akan mencoba turun ke lantai bawah untuk mencari keselamatan.
Hal ini dapat menyebabkan bencana sekunder, seperti kepanikan massal di tangga darurat, yang bisa berujung pada banyak orang terjatuh dan terinjak.
Laporan tersebut juga menyoroti bahwa pemeriksaan keamanan struktur gedung bisa memakan waktu lebih dari satu bulan karena kurangnya tenaga ahli teknik.
Akibatnya, akses ke gedung pencakar langit bisa terbatas dalam jangka waktu lama.
Disaster Management dari Kantor Kabinet Jepang merilis panduan tindakan yang harus dilakukan sebelum terjadi bencana.
Mereka mengimbau, jika terjadi gempa secara tiba-tiba, segera mengungsi ke menara evakuasi tsunami, gedung evakuasi tsunami, atau tempat evakuasi terdekat.