Ohayo Jepang
Powered by

Share this page

Masjid & Tempat Ibadah

Lebaran di Jepang, Tetap Bermakna Meski Jauh dari Rumah

Kompas.com - 25/03/2025, 19:22 WIB

Bagi para perantau, merayakan Idul Fitri jauh dari kampung halaman menghadirkan cerita yang berbeda.

Tanpa takbir yang menggema dari masjid sekitar, tanpa hidangan khas yang memenuhi meja makan sejak pagi, dan tanpa tradisi sungkeman yang hangat di tengah keluarga besar.

Namun bagi Eka dan Aya, dua warga Indonesia yang telah menetap di Jepang, makna Lebaran tetap bisa dirasakan, meski dalam suasana yang jauh dari kebiasaan di Tanah Air.

Eka telah enam tahun tinggal di Jepang. Setiap Ramadhan dan Idul Fitri, ia memilih untuk tetap di Tokyo, alih-alih pulang ke Indonesia.

Bukan karena tak rindu, tapi karena ia pernah merayakan Lebaran di kampung halaman dan mendapati suasananya tidak seperti yang ia bayangkan.

Eka berasal dari Sumbawa, daerah yang keragaman kulinernya berasal dari pendatang.

Saat Lebaran, banyak penjual makanan favoritnya tutup karena mudik. Padahal kulineran di kampung halaman menjadi bagian yang paling dinanti Eka.

Setelah bersilaturahmi dengan keluarga inti, setiap keluarga biasanya melanjutkan kunjungan ke sanak saudara lainnya.

Di Jepang, Eka justru merasa lebih bisa menjalani Lebaran dengan tenang.

Ia rutin melaksanakan shalat Idul Fitri di Masjid Tokyo Camii yang dapat ditempuh dengan jalan kaki dari tempat tinggalnya di Shibuya.

Usai shalat, ia biasanya langsung pulang ke rumah. Tak ada tradisi keliling, silaturahmi, atau makan bersama keluarga besar seperti di Indonesia.

Lebaran di Jepang berlangsung seperti hari biasa. Jika keesokan harinya adalah hari kerja, ia pun tetap masuk kantor seperti biasa.

“Lebarannya ya biasa aja. Maksudnya nggak spesial juga. Ya ke Camii, sholat Id,” ujar Eka kepada Ohayo Jepang, Minggu (9/3/2025).

Eka lebih memilih pulang ke Indonesia bukan saat Lebaran, melainkan musim panas.

Saat itu, ia bisa lebih bebas menikmati liburan dan menjelajahi kuliner serta bertemu keluarga dalam suasana yang lebih santai.

Masjid Indonesia Tokyo di Jepang mengadakan agenda selama Ramadhan dan Idul Fitri.
Masjid Indonesia Tokyo di Jepang mengadakan agenda selama Ramadhan dan Idul Fitri.

Sementara itu, Aya, perantau asal Indonesia yang tinggal di Namegata, Prefektur Ibaraki, juga punya cerita sendiri.

Ia beberapa kali mengikuti shalat Idul Fitri di Masjid Indonesia Tokyo yang berada di kompleks Sekolah Republik Indonesia Tokyo (SIT).

Antrean jemaah kerap mengular hingga ke jalan raya, terutama karena shalat Id digelar pada jam sibuk pagi hari. 

Hal ini kadang membuat akses jalan terganggu, mengingat aktivitas masyarakat Jepang tetap berjalan seperti biasa di hari tersebut.

Aya mengingat betul suasana tersebut.

Baginya, ini menjadi pengingat penting bahwa saat merayakan hari besar keagamaan di negara lain, perlu kesadaran untuk tetap tertib dan menghargai lingkungan sekitar.

Ia menyarankan agar umat Muslim yang mengikuti shalat Id di lokasi ramai bisa datang lebih awal, menghindari kerumunan berlebih, dan tetap memperhatikan kenyamanan warga sekitar.

Setelah shalat, suasana Lebaran pun terasa jauh berbeda dari di tanah air.

Tidak ada pasar takjil, tidak ada keramaian silaturahmi dan tentu saja tidak ada tradisi mudik. Lebaran di Jepang berjalan dengan nuansa yang lebih sederhana dan tenang.

Baca juga:

Kelompok Masyarakat Islam Indonsia (KMII) mengadakan dakwah untuk Muslim Jepang di Masjid Indonesia Tokyo. (Foto diambil pada 1 Februari 2020)
Kelompok Masyarakat Islam Indonsia (KMII) mengadakan dakwah untuk Muslim Jepang di Masjid Indonesia Tokyo. (Foto diambil pada 1 Februari 2020)

Shalat Id bersama KBRI Tokyo

Meski begitu, semangat untuk merayakan hari kemenangan tetap ada yang tercermin dari penyelenggaraan shalat bersama KBRI Tokyo.

Menyambut Idul Fitri 2025, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Tokyo bersama Keluarga Masyarakat Islam Indonesia (KMII) Jepang telah mempersiapkan pelaksanaan shalat Id yang akan digelar pada 31 Maret 2025.

Namun, tanggal tersebut masih bersifat tentatif karena menunggu hasil sidang itsbat oleh Rukyat e-Hilal Committee of Japan.

Rencananya, shalat Id akan dilaksanakan di Masjid Indonesia Tokyo (MIT)/SIT dengan sistem empat gelombang, seperti tahun sebelumnya.

Ketua Panitia Ramadhan dan Idul Fitri KMII Jepang Febry Wibowo menyampaikan bahwa sistem tersebut dirancang untuk mengakomodasi sekitar 4.600 jemaah.

“Pengalaman menarik sebetulnya ya, dari jumlah warga atau jemaah yang mengikuti itu antusiasmanya sangat besar,” ujar Febry saat dihubungi Ohayo Jepang, Kamis (6/3/2025).

Berikut jadwal pelaksanaan tiap gelombang:

  • Gelombang I: Pukul 07.00

  • Gelombang II: Pukul 08.00

  • Gelombang III: Pukul 09.00

  • Gelombang IV: Pukul 10.00

Bila kamu berminat mengikuti shalat Idul Fitri di Masjid Indonesia Tokyo untuk mendaftarkan diri melalui QR Code yang tertera di unggahan Instagram @kbritokyo.

          View this post on Instagram                      

A post shared by Indonesia in Japan 🇮🇩🇯🇵 (@kbritokyo)

Halaman:
Editor : YUHARRANI AISYAH

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
 
Pilihan Untukmu
Close Ads

Copyright 2008 - 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.