“Kita cek arah qiblat, pas betul lurus dengan gedung sejajar. Akhirnya kita putuskan, insyaallah kita akan beli gedung ini,” ujar dia.
Akhirnya, dengan dana yang terkumpul dari perayaan Idul Fitri 2019 dan penyebaran iklan selama pandemi, cukup untuk membeli gedung di kawasan 1 Chome-2-10 Nakabiraki, Nishinari Ward, Osaka, Jepang.
Ketika proses pembangunan dimulai untuk mengubah gedung tersebut menjadi masjid, Herizal mengatakan bahwa Pemerintah Osaka sangat mendukung usaha tersebut untuk menyediakan ruang ibadah bagi umat Muslim.
Herizal mengungkapkan fakta unik bahwa masjid ini sebelumnya bukan bernama Masjid Istiqlal Osaka.
Ia mengatakan bahwa panitia saat itu akan memutuskan memakai nama Masjid Indonesia, namun ada alasan lain yang membuat rencana itu dibatalkan.
Herizal menjelaskan jika masjid di Osaka memakai nama Masjid Indonesia, maka akan terlalu identik dengan satu negara saja, yaitu Indonesia.
Padahal, peruntukkan masjid tersebut nantinya untuk digunakan seluruh umat Muslim di sana.
“Kalau kita bikin namanya atas Masjid Indonesia, itu kan terlalu identik dengan negara kita, ya kan? Sehingga nanti orang-orang yang dari negara lain merasa mereka didiskriminasikan,” ujarnya.
Diputuskan memakai nama “Istiqlal” karena masyarakat Indonesia sudah tentu paham dengan identitas nama tersebut, tanpa harus membawa nama “Indonesia” secara eksplisit sehingga pendatang internasional tetap bisa beribadah bersama.
Masjid ini diresmikan oleh Wakil Presiden Indonesia Ma'ruf Amin pada Senin (6/3/2023). Ia juga sekaligus menandatangani prasasti peresmian Masjid Istiqlal Osaka.