Bowo menambahkan, selain gaji tinggi, sistem kerja di Jepang lebih teratur dan aman.
"Risiko kecelakaan lebih rendah karena jam kerja diatur dengan sistem shift yang jelas. Perusahaan bisa kena sanksi kalau mempekerjakan karyawan melebihi batas," ucapnya.
Ia juga menekankan bahwa kendaraan di Jepang selalu dijaga dalam kondisi terbaik.
“Bus atau truk selalu dalam kondisi prima, tidak overloading dan over dimensi. Tiap tiga bulan wajib diperiksa di badan khusus untuk mendapatkan lisensi kelayakan. Kalau tidak, perusahaan bisa kena sanksi atau izinnya dicabut,” kata Bowo.
Bowo menegaskan pentingnya etika dan budaya berkendara di Jepang.
"Mereka harus punya etika dalam berkendara, termasuk tidak boleh ugal-ugalan. Kalau melanggar, izin mengemudi bisa dicabut dan kena denda besar," jelasnya.
Ia menilai bahwa tantangan terbesar adalah membentuk service manner pada setiap sopir. Namun, menurutnya, hal tersebut bisa dilatih dan akan terbentuk seiring waktu.
Baca juga:
Sopir bus, taksi, dan truk di Jepang memiliki tanggung jawab besar untuk memastikan keselamatan dan kelancaran perjalanan.
Sopir bus harus memastikan kendaraan dalam kondisi baik sebelum dan setelah beroperasi.