Ruko berlantai empat tersebut sudah dirancang untuk digunakan sebagai restoran, sehingga tidak ada kesulitan dalam mengubahnya menjadi rumah makan Padang.
“Memang bangunannya itu udah enggak bisa diubah-ubah gitu, jadi memang restoran. Jadi lah kita bikin restoran dengan konsepnya Padang,” ujarnya.
Nurhanifah menjelaskan bahwa selain harus memiliki cita rasa otentik, rumah makan Padang yang dibangunnya juga menggabungkan ciri khas Jepang.
Ia menciptakan menu khusus, seperti rendang wagyu dan sate Padang wagyu.
“Jadi the best of Japan dan the best of Padang itu bersatu di piring, jadilah dia rendang Wagyu,” kata Nurhanifah.
Bumbu-bumbu yang ia gunakan diimpor langsung dari Indonesia untuk menjaga keaslian rasa masakan Padang.
Selain itu, anggota aktif Ikatan Perantau Minang di Jepang (IPMJ) ini juga mendatangkan koki dan tenaga kerja dari tanah Minang.
“Bumbu-bumbu kita impor sendiri dari Padang, dari sayur-sayurnya juga dari Padang juga kebanyakan impor sendiri,” ujarnya.
Baca juga:
Dalam menjalankan usaha ini bersama suaminya, Nurhanifah selalu mengevaluasi menu yang paling disukai pelanggan.