Pejabat Kementerian Pertanian Masakazu Kawaguchi mengatakan bahwa Jepang berencana meningkatkan ekspor beras hampir delapan kali lipat pada 2030.
"Kami berencana menetapkan target 350.000 ton pada 2030," kata Masakazu seperti melansir kantor berita AFP, Kamis (13/3/2025).
Target ekspor beras pada 2030 ditetapkan sekitar 45.000 ton yang dijual seharga 12 miliar yen (sekitar Rp 1,33 triliun).
Total ekspor tersebut setara 7,8 kali lipat dari volume ekspor pada 2024.
Target baru ini merupakan bagian dari kebijakan nasional jangka panjang untuk meningkatkan pengiriman beras ke luar negeri.
Hal ini didorong melalui sistem pertanian beras yang lebih efisien seiring dengan berkurangnya populasi akibat penuaan.
Sebagai penanggung jawab atas perdagangan beras, Masakazu memberi sinyal bahwa kebijakan peningkatan ekspor akan disetujui pada Maret 2025.
Baca juga:
Berbeda dengan target ekspor beras yang ditingkatkan secara signifikan, Jepang sedang mengalami kekurangan pasokan dalam negeri.
Pada Minggu ini, pemerintah mulai mengadakan lelang 150.000 ton cadangan beras sebagai upaya menstabilkan harga pasar.
Pasalnya, harga beras sudah menyentuh hampir dua kali lipat dalam setahun terakhir.