Namun, menurut Sugano, robot yang bisa berinteraksi langsung dengan manusia secara aman masih membutuhkan presisi dan kecerdasan lebih tinggi.
"Robot humanoid sedang dikembangkan di berbagai belahan dunia. Namun, mereka jarang berinteraksi langsung dengan manusia. Biasanya, mereka hanya melakukan pekerjaan rumah tangga atau tugas di pabrik," ujar Sugano.
Ketika manusia terlibat, muncul tantangan seperti faktor keamanan dan bagaimana mengoordinasikan gerakan robot agar sesuai dengan setiap individu.
Sugano mengatakan, robotnya mampu membantu seseorang duduk, mengenakan kaus kaki, memasak telur orak-arik, melipat pakaian, dan beberapa tugas berguna lainnya di rumah.
Namun, Sugano memperkirakan AIREC belum akan siap digunakan di fasilitas perawatan dan medis hingga sekitar tahun 2030, dengan harga awal yang tidak kurang dari 10 juta yen (sekitar Rp 1,103 miliar).
Selain AIREC, sebuah robot kecil seukuran boneka dengan mata besar membantu perawat lansia di salah satu fasilitas di Tokyo.
Robot itu bertugas menyanyikan lagu pop dan memimpin penghuni dalam latihan peregangan.
Sementara perawat lansia menjalankan tugas mendesak lainnya.
Baca juga:
Jepang memiliki masalah dalam hal penduduk yang didominasi oleh usia tua.