Menurut data Kementerian Urusan Dalam Negeri dan Komunikasi Jepang, tingkat pengangguran nasional di Jepang sebesar 2,5 persen pada Januari 2025 atau 1,63 juta orang.
Melansir Xinhua pada Selasa (4/3/2025), jumlah individu yang bekerja mencapai 67,79 juta, meningkat 650.000 dibandingkan bulan yang sama tahun lalu.
Ini menandai pertumbuhan selama 30 bulan berturut-turut, menurut laporan kementerian.
Sebagai perbandingan, tingkat pengangguran di Indonesia mencapai 4,91 persen menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) yang diperbarui pada November 2024, jauh lebih tinggi dibandingkan Jepang.
Data terpisah dari Kementerian Kesehatan, Tenaga Kerja, dan Kesejahteraan Jepang menunjukkan bahwa rasio pekerjaan terhadap pelamar di Jepang pada Januari berada di angka 1,26.
Ini berarti terdapat 126 lowongan kerja untuk setiap 100 pencari kerja, naik 0,01 poin dari bulan sebelumnya.
Meskipun beberapa perusahaan meningkatkan jumlah lowongan kerja karena kekurangan tenaga kerja, ada juga yang kesulitan merekrut karyawan baru akibat kenaikan biaya operasional.
Sementara itu, jumlah tenaga kerja asing di Jepang pada Oktober 2024 mencapai 2,3 juta orang, meningkat sekitar 254.000 orang dibandingkan tahun sebelumnya.
Melansir kantor berita AFP pada Jumat (31/1/2025), mayoritas tenaga kerja asing di Jepang berasal dari Vietnam, China, dan Filipina.
Mereka banyak bekerja pada sektor manufaktur, perhotelan, dan ritel yang membutuhkan tenaga kerja dalam jumlah besar.
Baca juga:
Jepang membuka peluang lebih luas bagi tenaga kerja asing termasuk dari Indonesia.
Pasalnya, negara ini mengalami kekurangan tenaga kerja di berbagai sektor akibat penurunan populasi yang tajam.
"Menurunnya jumlah penduduk Jepang serta terbukanya peluang kerja bagi pekerja asing di negara ini sudah menjadi pengetahuan umum di Jepang," ujar Koordinator Fungsi Penerangan dan Sosial Budaya Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Tokyo, Muhammad Al Aula, mengutip Kompas.com pada Rabu (26/2/2025).
"Tenaga Kerja Indonesia (TKI) termasuk yang dibutuhkan oleh pasar kerja di Jepang," lanjut Al Aula.
Menurutnya, Indonesia menjadi salah satu negara yang dipilih untuk mengirim tenaga kerja ke Jepang karena beberapa faktor.
Selain memiliki kualitas kerja yang baik, pekerja asal Indonesia juga dinilai mampu memahami kultur dan nilai sosial yang berlaku di Jepang.
Terkait jumlah lapangan kerja yang tersedia, Al Aula menyebutkan bahwa angkanya cukup beragam.
"Tapi secara umum dapat dikatakan kebutuhan tenaga kerja asing di Jepang masih sangat tinggi untuk beberapa tahun ke depan," ungkapnya.
View this post on Instagram