Ohayo Jepang
Powered by

Share this page

Fakta & Data

Harga Beras di Jepang Melonjak 70,9 Persen, Inflasi Makin Meningkat

Kompas.com - 22/02/2025, 21:45 WIB

Harga barang dan jasa di Jepang terus meningkat terutama pada sektor makanan dan energi, seperti melansir Xinhua pada Jumat (21/2/2025).

Harga makanan (tidak termasuk bahan makanan segar) naik 5,1 persen, meningkat dari 4,4 persen pada Desember.

Kenaikan harga tertinggi terjadi pada beras yang melonjak 70,9 persen yang menjadikannya rekor sejak pencatatan data pada 1971.

Menurut kementerian Jepang, kenaikan harga beras ini disebabkan oleh kelangkaan pasokan serta meningkatnya biaya produksi dan transportasi.

Harga energi juga mengalami kenaikan 10,8 persen alias naik dari 10,1 persen pada Desember.

Hal ini terjadi setelah harga bensin meningkat akibat pengurangan subsidi pemerintah.

Baca juga:

Ilustrasi pom bensin di Jepang. Harga bensin di Jepang naik akibat pengurangan subsidi.
Ilustrasi pom bensin di Jepang. Harga bensin di Jepang naik akibat pengurangan subsidi.

Menurut data pemerintah Jepang pada Jumat (21/2/2025), inflasi inti naik 3,2 persen pada Januari 2024 dibandingkan tahun sebelumnya, menjadikannya kenaikan tertinggi dalam 19 bulan.

Indeks harga konsumen inti Jepang berada pada kisaran 3 persen selama dua bulan berturut-turut.

Indeks harga konsumen atau Core Consumer Prices (CPI inti) digunakan untuk mengukur tren inflasi jangka panjang dengan menghilangkan harga yang sangat fluktuatif, seperti makanan segar karena faktor musiman dan volatilitas pasokan.

Sebelumnya, CPI inti naik 3 persen pada Desember, menurut data Kementerian Dalam Negeri dan Komunikasi Jepang.

Bank of Japan (BOJ) menggunakan angka inflasi ini sebagai indikator utama dalam menentukan kebijakan suku bunga.

Sejak April 2022, inflasi di Jepang bertahan di atau di atas target 2 persen yang ditetapkan oleh bank sentral.

Sementara itu, Core-Core CPI naik 2,5 persen pada Januari, meningkat dari 2,4 persen pada bulan sebelumnya. 

Core-Core CPI merupakan indeks untuk mengukur inflasi dengan menghilangkan harga makanan segar dan energi.

Indeks ini sering digunakan sebagai indikator utama oleh BOJ untuk melihat tren inflasi yang lebih luas di Jepang.

Data ini menunjukkan bahwa kenaikan harga barang dan jasa di Jepang masih berlanjut, terutama karena lonjakan harga makanan dan energi.

          View this post on Instagram                      

A post shared by Ohayo Jepang (@ohayo_jepang)

Halaman:
Editor : YUHARRANI AISYAH

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
 
Pilihan Untukmu
Close Ads

Copyright 2008 - 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.