Para guru yang juga berperan sebagai ahli gizi di sekolah memberikan tiga jenis panduan utama, yaitu panduan diet, panduan nutrisi selama jam makan siang, dan panduan nutrisi secara individu.
"Terdapat tiga jenis panduan diet yang diberikan oleh guru sekaligus ahli gizi di sekolah, termasuk panduan diet, panduan nutrisi selama jam makan siang, dan panduan nutrisi secara individu," jelas Naomi.
Panduan ini diharapkan dapat membantu siswa memahami pentingnya pola makan yang seimbang, baik di sekolah maupun di rumah.
Baca juga:
Kebersihan dalam penyediaan makan siang di sekolah Jepang diatur secara ketat, mulai dari pemilihan bahan hingga penyajian makanan.
Standar ini diterapkan untuk mencegah risiko keracunan makanan.
Selain itu, pedoman asupan makanan bagi sekolah diperbarui setiap lima tahun untuk memastikan kecukupan gizi yang optimal bagi siswa.
Para siswa juga diajarkan pentingnya menghabiskan makanan yang disajikan.
Porsi makan siang telah disesuaikan dengan kebutuhan gizi mereka, sehingga seluruh makanan yang tersedia perlu dikonsumsi dengan baik.
"Jadi, nasi yang dihidangkan harus dimakan semua habis untuk siswa karena ini diperlukan untuk mendapatkan energi yang dibutuhkan oleh siswa tersebut," ujar Naomi.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Cara Ahli Gizi Jepang Cegah Food Waste Saat Makan Siang di Sekolah", Klik untuk baca: https://www.kompas.com/food/read/2025/02/15/163200975/cara-ahli-gizi-jepang-cegah-food-waste-saat-makan-siang-di-sekolah#. (Penulis: Krisda Tiofani, Editor: Ni Nyoman Wira Widyanti)
View this post on Instagram