Ohayo Jepang
Powered by

Share this page

Rumah Di Jepang

Biaya Hidup di Tokyo Terbaru, Sewa Rumah sampai Asuransi Gempa

Kompas.com - 14/02/2025, 14:07 WIB

Kamu berencana atau tertarik tinggal di Tokyo? Tentunya, harus mempertimbangkan biaya hidup dulu.

Biro Statistik Jepang merilis hasil survei harga eceran di Tokyo pada Januari 2025 yang mencakup harga sewa rumah, biaya utilitas seperti gas dan listrik, serta kebutuhan rumah tangga lainnya.

Dari sini, kamu bisa memperkirakan biaya hidup bulanan di Tokyo sebelum memutuskan pindah ke sini.

Ilustrasi rumah di Jepang.
Ilustrasi rumah di Jepang.

Harga Sewa Rumah

Harga sewa rumah di Tokyo berbeda tergantung pengelola rumah itu.

Harga sewa rumah privat, biaya rata-rata mencapai 9.812 yen (sekitar Rp 981 ribu) per bulan per 3,3 meter persegi.

Rumah publik di bawah pemerintah prefektur memiliki rata-rata sewa 1.760 yen (sekitar Rp 176 ribu) per bulan per 3,3 meter persegi.

Rumah privat merujuk pada hunian yang disewakan oleh pihak swasta atau individu tanpa subsidi pemerintah. 

Sementara itu, rumah publik, yang mendapatkan subsidi dari pemerintah, memiliki biaya sewa lebih rendah.

Sementara rumah yang dikelola pemerintah kota harga sewanya 1.852 yen (sekitar Rp 185 ribu) per bulan per 3,3 meter persegi.

Selain itu, terdapat rumah publik yang dikelola oleh Urban Renaissance Agency (UR) dengan harga sewa 5.244 yen (sekitar Rp 524 ribu) per bulan per 3,3 meter persegi.

Urban Renaissance Agency adalah lembaga semi-pemerintah yang bertanggung jawab atas penyediaan hunian dengan harga lebih stabil di wilayah perkotaan Jepang.

Selain rumah publik yang langsung dikelola oleh pemerintah daerah, ada juga hunian yang disediakan oleh Prefectural Housing Supply Corporation.

Jenis rumah ini juga termasuk dalam kategori rumah publik, tetapi dikelola oleh lembaga perumahan yang berafiliasi dengan pemerintah prefektur.

Biaya sewanya lebih tinggi dibanding rumah publik langsung di bawah pemerintah daerah, yaitu 6.411 yen (sekitar Rp 641 ribu) per bulan per 3,3 meter persegi.

Baca juga:

Ilustrasi meteran gas di Jepang.
Ilustrasi meteran gas di Jepang.

Tarif Listrik, Gas, dan Air

Rata-rata tagihan listrik bulanan adalah 14.601 yen (sekitar Rp 1,46 juta) untuk konsumsi 402 kWh.

Angka 402 kWh bukan rata-rata konsumsi listrik bulanan semua rumah tangga di Tokyo, melainkan standar yang digunakan dalam survei harga untuk menjaga konsistensi perbandingan harga dari waktu ke waktu.

Biaya gas kota untuk penggunaan 1.465,12 MJ mencapai 6.225 yen (sekitar Rp 622 ribu), sedangkan gas propana dikenakan biaya 7.283 yen (sekitar Rp 728 ribu).

Biaya air untuk penggunaan 20 meter kubik per bulan adalah 2.475 yen (sekitar Rp 247 ribu).

Sementara biaya pembuangan limbah (sewage disposal) sebesar 2.068 yen (sekitar Rp 206 ribu) per bulan.

Angka 1.465,12 MJ merujuk pada jumlah energi gas yang dikonsumsi dalam satu bulan, diukur dalam megajoule (MJ), dan digunakan sebagai dasar perhitungan biaya gas kota.

Baca juga:

Deretan barang elektronik di dapur yang membutuhkan listrik dan gas.
Deretan barang elektronik di dapur yang membutuhkan listrik dan gas.

Harga Barang Elektronik

Harga barang-barang rumah tangga juga menjadi faktor penting dalam biaya hidup di Tokyo.

Pada Januari 2025, harga rata-rata kulkas adalah 234.131 yen (sekitar Rp 23,4 juta), mesin cuci otomatis  95.769 yen (sekitar Rp 10 juta), dan vacuum cleaner 76.359 yen (sekitar Rp 8 juta).

Sementara itu, harga AC 90.892 yen (sekitar Rp 9,6 juta), alat penghangat ruangan 18.799 yen (sekitar Rp 2 juta), dan air purifier 46.258 yen (Rp 4,9 juta).

Selain itu, peralatan dapur seperti microwave harganya 85.948 yen (sekitar Rp 8,5 juta), kompor gas 28.553 yen (sekitar Rp 3 juta), dan rice cooker 40.602 yen (sekitar Rp 4,3 juta).

Baca juga:

Bagian dalam rumah tradisional Jepang lengkap dengan lantai tatami dan pintu geser kertas.
Bagian dalam rumah tradisional Jepang lengkap dengan lantai tatami dan pintu geser kertas.

Asuransi Kebakaran dan Gempa

Asuransi rumah menjadi bagian dari pengeluaran bagi pemilik maupun penyewa rumah di Tokyo.

Tarif premi asuransi bervariasi tergantung jenis bangunan. Asuransi kebakaran untuk bangunan tahan api dikenakan tarif 1,33 persen dari nilai pertanggungan.

Sementara bangunan yang tidak tahan api memiliki tarif lebih tinggi, yaitu 2,32 persen dari nilai pertanggungan.

Sementara itu, tarif premi asuransi apartemen adalah 0,72 persen dari nilai pertanggungan.

Asuransi gempa untuk rumah dari kayu 3,7 persen dari nilai pertanggungan dan 2,48 persen buat rumah dari selain kayu.

Dalam konteks asuransi kebakaran dan gempa di Jepang, nilai pertanggungan mengacu pada jumlah uang yang diasuransikan untuk bangunan atau rumah dan menjadi dasar perhitungan premi asuransi.

Contohnya, sebuah rumah diasuransikan dengan nilai pertanggungan 20 juta yen.

Tarif premi untuk bangunan tahan api adalah 1,33 persen, maka biaya asuransinya adalah 20 juta yen x 1,33% = 266.000 yen per tahun.

Jika terjadi kerusakan akibat gempa atau kebakaran, perusahaan asuransi akan membayar klaim berdasarkan nilai pertanggungan tersebut, sesuai dengan ketentuan polis asuransi.

Sumber:

  • Biro Statistik Jepang (https://www.e-stat.go.jp/en/stat-search/files?page=1&layout=datalist&toukei=00200571&tstat=000000680001&cycle=1&year=20250&month=11010301&result_back=1&tclass1val=0)
          View this post on Instagram                      

A post shared by Ohayo Jepang (@ohayo_jepang)

Halaman:
Editor : YUHARRANI AISYAH

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
 
Pilihan Untukmu
Close Ads

Copyright 2008 - 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.