Desain atap ini bukan hanya estetis, tapi juga punya fungsi penting, yaitu mencegah timbunan salju yang bisa merusak rumah saat musim dingin.
Selain itu, dinding rumah yang terbuat dari kayu dirancang dengan sedikit kemiringan ke luar, sehingga air hujan tidak mudah merembes dan bagian dalam tetap kering.
Gaya arsitektur ini merupakan hasil adaptasi masyarakat Shirakawa-go terhadap kondisi lingkungan dan iklim yang ekstrem, terutama saat musim dingin dengan salju lebat.
Ketika berkunjung ke Shirakawa-Go, patuhi aturan dan hormati warga lokal karena desa ini dihuni oleh sekitar 500 penduduk.
Setelah itu, jalan-jalan ke Takayama Old Town, distrik tua dengan bangunan zaman Edo yang masih terawat.
Kota ini juga terkenal dengan berbagai kuliner khas seperti Hida Beef. Setelah puas mengeksplorasi, lanjut bermalam di Gifu.
Baca juga:
Setelah sarapan di Gifu, lanjutkan ke Kyoto, kota dengan nuansa Jepang klasik.
Pastikan berkunjung ke Fushimi Inari Taisha, kuil Shinto di Gunung Inariyama, dengan ketinggian sekitar 233 meter.
Kuil ini paling dikenal karena adanya ribuan gerbang torii berwarna merah terang yang tersusun rapi, membentuk jalur seperti lorong panjang.
Setelah puas menjelajahi area kuil, kamu bisa kembali ke dekat pintu masuk. Banyak toko suvenir yang menjual berbagai oleh-oleh khas untuk dibawa pulang.