Di sisi lain, sebanyak 40 prefektur mencatat arus keluar penduduk, dengan angka tertinggi terjadi di Hiroshima, Aichi, Hyogo, dan Shizuoka.  

Baca juga:

• Jepang Krisis Populasi, Penduduk Berusia 100 Tahun Makin Bertambah
• Jumlah Warga Asing di Jepang Naik tapi Jumlah Penduduk Asli Jepang Turun

Funaya Ine atau Desa Nelayan di Kyoto, Jepang.

Relokasi ke Pedesaan

Meski urbanisasi di Tokyo terus meningkat, minat untuk pindah ke daerah juga semakin besar.

Furusato Return Support Center di Tokyo, yang membantu proses relokasi ke daerah pedesaan, mencatat jumlah konsultasi mencapai 60.000 kali pada 2024.

Itu menjadi angka tertinggi yang pernah tercatat dan meningkat 2.000 dari tahun sebelumnya.

Sekitar 70 persen orang yang mencari informasi tentang relokasi ini berusia di bawah 40 tahun.

Selain itu, semakin banyak keluarga dengan anak-anak yang menunjukkan minat untuk pindah ke daerah. 

Tokyo masih menjadi tujuan utama bagi anak muda yang ingin meniti karier atau melanjutkan pendidikan, tetapi tren perpindahan ke daerah juga tidak bisa diabaikan.

Pola migrasi yang terus berubah ini menunjukkan bagaimana masyarakat Jepang semakin mempertimbangkan keseimbangan antara kehidupan di kota dan daerah sesuai dengan kebutuhan mereka.

          View this post on Instagram                      

A post shared by Ohayo Jepang (@ohayo_jepang)