Menjalani musim dingin di Jepang menjadi tantangan unik, terutama bagi mereka yang berasal dari negara beriklim tropis.
Bagi Ifah, seorang pekerja migran Indonesia di Jepang, musim dingin pertamanya di Jepang membawa banyak pelajaran baru, baik secara fisik maupun emosional.
Dalam artikel ini, Ifah berbagi perjalanannya menghadapi musim dingin serta tips praktis untuk bertahan di tengah cuaca dingin Jepang.
Sebelum datang ke Jepang, apa yang ada di benak Ifah ketika mendengar kata "musim dingin"?
"Awalnya, yang terbayang di pikiran saya tentang musim dingin itu ya salju. Tapi ternyata, tidak selalu turun salju, meskipun dinginnya tetap terasa," ujar Ifah sambil tersenyum.
"Saya berasal dari Indramayu, yang menurut saya panasnya hampir seperti Bekasi. Jadi ketika pertama kali merasakan dingin di sini, rasanya benar-benar berbeda. Banyak pengalaman baru yang belum pernah saya alami sebelumnya," lanjut Ifah.
Bagi Ifah, gambaran musim dingin berupa gambaran lanskap bersalju, tetapi kenyataannya jauh lebih menantang.
Udara dingin menjadi pengalaman baru yang membutuhkan persiapan dan adaptasi yang tepat.
Menghadapi musim dingin membutuhkan perlengkapan dan strategi khusus, terutama bagi mereka yang belum terbiasa dengan suhu dingin menusuk.
"Kalau bicara soal persiapan, yang langsung terpikir adalah berpakaian hangat dengan benar. Pakai kaus lengan panjang yang lebih tebal, jaket yang bisa menahan udara dingin tapi tetap menjaga tubuh tetap hangat," jelas Ifah.