Payung transparan menjadi salah satu benda sederhana nan unik yang diam-diam menjadi simbol Jepang.
Kalau kamu pernah nonton anime, baca manga, atau lihat film Jepang; pasti sudah enggak asing lagi dengan adegan karakter berjalan di bawah hujan menggunakan payung bening ini.
Selain fungsinya yang praktis, payung transparan juga sudah mendarah daging dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Jepang, terutama saat musim hujan atau tsuyu.
Ketika pertama kali aku tiba di Jepang, salah satu hal yang langsung menarik perhatian adalah banyak orang menggunakan payung transparan.
Di mana pun berada, baik di stasiun kereta, di jalanan kota, atau di area perbelanjaan yang ramai; kamu akan sering melihat lautan payung transparan ini.
Hal itu membuat aku bertanya-tanya, kenapa payung ini begitu populer?
Ternyata, ada banyak alasan di balik fenomena ini, mulai dari kepraktisan hingga makna simbolisnya.
Dalam artikel ini, aku ingin mengajak kamu menyelami dunia payung transparan di Jepang.
Mulai dari kehadirannya di budaya pop hingga penggunaannya sehari-hari dan latar belakang historisnya, kita akan melihat apa yang membuat benda sederhana ini begitu ikonik.
Menurut aku, payung ini lebih dari sekadar pelindung dari hujan. Benda ini menjadi jendela kecil yang menarik untuk memahami kehidupan di Jepang.
Baca juga:
Payung transparan punya hubungan yang erat dengan budaya pop Jepang. Benda ini sering muncul dalam anime, manga, dan drama.
Salah satu contoh yang paling berkesan bagi aku adalah anime “Sakamoto desu ga?”.
Dalam serial ini, karakter utama Sakamoto sering terlihat membawa payung transparan dengan gaya elegan.
Adegan tersebut enggak hanya menunjukkan fungsi payung, tapi juga menambahkan sentuhan estetika dan komedi pada cerita.
Selain itu, payung transparan sering dijadikan properti simbolis di adegan romantis.
Bayangkan momen ketika dua karakter berbagi payung di tengah hujan, menciptakan suasana yang intim dan emosional.
Adegan seperti ini sering muncul di anime populer seperti “Your Name” dan “Weathering With You”.
Transparansi payungnya memberikan kesan kedekatan, ditambah lagi dengan permainan cahaya dan bayangan yang menciptakan efek visual romantis.
Payung ini juga sering muncul di adegan melankolis atau reflektif.
Misalnya, karakter yang berjalan sendirian di bawah hujan dengan payung transparan sering kali melambangkan kesepian atau perenungan diri.
Dalam budaya Jepang, hujan sering diasosiasikan dengan suasana hati yang sendu.
Payung transparan menjadi media visual yang pas untuk menggambarkan suasana itu.
Kehadiran payung transparan di media Jepang menunjukkan bagaimana benda sehari-hari ini telah menjadi bagian dari estetika budaya Jepang.
Buat aku, melihat payung ini di anime atau film selalu menghadirkan rasa hangat dan akrab.
Ketika pertama kali aku tiba di Jepang, rasa penasaran aku pada payung transparan ini cukup besar.
Kebetulan saat itu sedang musim hujan dan aku memutuskan untuk membeli satu dari konbini terdekat.
Hal mengejutkan adalah payung ini sangat mudah ditemukan, tersedia di mana saja mulai dari toko serba ada hingga toko 100 yen.
Harganya pun terjangkau, biasanya berkisar antara 300 hingga 700 yen, tergantung ukuran dan kualitasnya.
Namun, kepopuleran payung ini juga punya tantangan tersendiri.
Banyak orang menggunakan payung yang identik, rak penyimpanan di luar toko atau stasiun kereta sering kali penuh dengan payung yang sulit dibedakan.
Aku sendiri pernah bingung mencari payung aku di antara puluhan payung lain yang mirip.
Setelah itu, aku mulai menandai payung aku dengan pita atau stiker kecil agar lebih mudah dikenali.
Satu hal lagi, payung transparan ini kurang tahan terhadap angin kencang.
Aku pernah mengalami momen menyebalkan ketika payung aku terbalik karena angin tiba-tiba, dan akhirnya aku harus membeli yang baru.
Meskipun begitu, payung ini tetap jadi pilihan utama banyak orang karena kemudahannya ditemukan dan kepraktisannya.
Enggak heran kalau payung transparan menjadi pemandangan umum selama musim hujan di Jepang.
Desainnya yang sederhana tetapi fungsional sangat cocok dengan estetika minimalis Jepang.
Transparansinya memungkinkan pengguna untuk melihat sekeliling dengan jelas, fitur yang sangat berguna di lingkungan perkotaan padat.
Harga terjangkau dan produksi massal juga membuatnya mudah diakses oleh semua kalangan.
Payung transparan mungkin terlihat seperti benda biasa, tapi di Jepang, payung ini punya makna yang lebih dalam.
Mereka praktis, terjangkau, dan punya nilai simbolis, menjadikannya bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat Jepang.
Baik itu muncul di anime atau digunakan bersama saat hujan, payung ini menghubungkan orang-orang dengan keindahan dalam kehidupan sehari-hari.
Kalau kamu berkunjung ke Jepang, jangan lupa mencoba menggunakan payung transparan.
Selain melindungimu dari hujan, payung ini juga akan memberimu gambaran kecil tentang pesona unik budaya Jepang.
Siapa tahu, payung ini bisa jadi kenangan berharga dari perjalananmu.
Ulasan di atas disampaikan oleh Hoshimachi Yozora, WNI yang kerja di Tokyo. Ia suka nonton anime, bermain game, dan menjelajahi tempat kurang terkenal di Tokyo, terutama lokasi yang muncul dalam anime.
Konten disediakan oleh Karaksa Media Partner (Januari 2025)
View this post on Instagram