Pertumbuhan ini didukung oleh kebijakan pemerintah yang mempromosikan daya tarik wisata Jepang, mulai dari Gunung Fuji hingga destinasi di wilayah terpencil.
Pemerintah Jepang telah menetapkan target untuk mencapai 60 juta wisatawan per tahun dengan total belanja wisatawan sebesar 15 triliun yen pada 2030.
Pemerintah berencana untuk menyebarkan kunjungan wisatawan ke berbagai wilayah di Jepang untuk mewujudkan target ini.
Hal itu guna menghindari overtourism di lokasi populer terutama saat musim bunga sakura atau musim gugur.
Meski memberikan dampak positif pada perekonomian, lonjakan wisatawan juga menimbulkan beberapa tantangan, terutama di destinasi wisata populer seperti Kyoto.
Kota yang dikenal dengan geisha dan kuil Buddha ini menghadapi masalah seperti kepadatan lalu lintas, sampah, hingga perilaku wisatawan yang mengganggu geisha untuk berfoto.
Sebagai respons, Kyoto mengumumkan rencana kenaikan pajak penginapan.
Pajak itu berguna mendukung pengembangan pariwisata berkelanjutan yang memberikan kepuasan bagi warga, wisatawan, dan pelaku bisnis.
Beberapa langkah mitigasi telah diambil untuk mengurangi dampak overtourism di lokasi tertentu.
Di Gunung Fuji, misalnya, pemerintah telah memberlakukan biaya masuk dan batas harian jumlah pendaki.