Melansir berita Kompas.com, ahli gizi di sekolah dasar St. Dominic’s Institute Jepang Namekawa merancang kyushoku dengan sangat teliti.
Menu makan siang tidak hanya memenuhi kebutuhan gizi, melainkan juga memperkenalkan anak-anak pada berbagai cita rasa.
Salah satu menu utama yang disajikan adalah nasi kari khas Jepang. Hidangan ini terdiri atas campuran daging, wortel, kentang, bawang bombai, dan kuah cokelat kental.
Menu ini dilengkapi dengan salad sayur segar, camilan crepes stroberi, yogurt Joie, dan minuman probiotik seperti Yakult.
Namekawa menjelaskan bahwa menu makan siang di sekolah ini dirancang untuk mengenalkan anak-anak pada berbagai rasa, seperti manis, asin, asam, dan pedas.
Tujuannya, memberikan pengalaman kuliner yang beragam kepada siswa.
Program kyushoku berfokus pada penyediaan makanan sekaligus pendidikan pangan atau shokuiku.
Namekawa menjelaskan bahwa shokuiku mengajarkan siswa untuk menghargai makanan, memahami nilai gizi, dan membentuk pola makan sehat sejak dini.
Menu makan siang di St. Dominic’s Institute juga sering disesuaikan dengan momen tertentu.