Hari itu, suhu di Tokyo sudah mulai dingin menusuk tulang, meskipun belum memasuki musim dingin sepenuhnya.
Setelah seharian lelah bekerja, aku hanya ingin menikmati mandi air hangat dan secangkir teh panas.
Namun, ketika aku mencoba menyalakan air, tidak ada yang keluar kecuali air dingin. Gas untuk memasak pun ikut mati.
Aku langsung berpikir, mungkin baterai gas habis.
Segera, aku membongkar perangkat gas dan melihat tempat baterainya.
Benar saja, lampunya mati, pertanda bahwa mungkin baterai sudah tidak berfungsi.
Dengan jaket tebal dan rasa ragu, aku pergi ke toko terdekat untuk membeli baterai baru.
Pilihannya begitu banyak dan aku menghabiskan waktu cukup lama mencari tipe baterai yang persis sama dengan sebelumnya.
Begitu sampai di rumah, aku memasang baterai baru itu dengan penuh harapan. Namun, gas tetap tidak menyala. Air panas pun tak kunjung keluar.
Aku mulai putus asa. Kupikir mungkin aku membeli baterai yang salah.
Dengan segala kekhawatiran, aku kembali keluar mencari baterai yang lebih pasti cocok. Malam itu semakin larut, dingin semakin menusuk, dan aku masih tak punya solusi.
Setelah mencoba semua cara yang kupikir masuk akal, aku merasa tak ada lagi yang bisa dilakukan.
Baca juga:
Rasanya, malam itu ingin menyerah saja. Lalu, seperti sebuah keajaiban, aku membuka TikTok untuk sekadar mengalihkan pikiran.
Di sana, entah bagaimana, aku menemukan video seorang influencer yang mengalami masalah serupa.
Dalam video itu, dia bercerita tentang gas dan air panasnya yang tiba-tiba mati saat suhu mulai dingin.
Dia tinggal di hotel, dan ternyata penyebabnya adalah pembekuan sistem meteran gas.
Solusinya? Mencari meteran gas yang terpasang di luar ruangan dan menekan tombol hitam kecil yang ada di sana untuk mereset sistemnya.
Pikiranku langsung teringat pada meteran gas yang ada di depan kamarku. Selama ini, aku mengira itu hanya perangkat standar yang tidak perlu disentuh.
Dengan rasa penasaran, aku segera keluar dan mencari meteran tersebut.
Benar saja, ada tombol hitam kecil di sana. Aku mengikuti instruksi di video itu, menekan tombolnya agak lama.
Beberapa detik kemudian, aku mendengar suara seperti “klik” dari dalam rumah.
Dengan penuh harapan, aku kembali masuk dan mencoba menyalakan air panas.
Akhirnya, air hangat mulai mengalir dari keran. Aku hampir tidak percaya bahwa solusinya sesederhana itu!
Ternyata, pembekuan pada sistem gas dan air adalah hal yang cukup umum di Jepang, terutama saat suhu mulai turun.
Jika meteran gas terkena udara dingin terlalu lama, sistem keamanannya secara otomatis memutus aliran gas untuk mencegah kebocoran.
Tombol hitam pada meteran itu berfungsi sebagai tombol reset untuk menghidupkan kembali aliran gas.
Pengalaman ini mengajarkanku satu hal penting: jangan terlalu cepat menyimpulkan masalah tanpa memahami penyebab sebenarnya.
Dalam dinginnya malam Tokyo, aku belajar bahwa teknologi di Jepang memang canggih.
Namun, membutuhkan sedikit pengetahuan tambahan untuk memahaminya.
Jika suatu hari kamu tinggal di Jepang dan mengalami masalah serupa, jangan panik.
Cari meteran gas di dekat rumah atau apartemenmu. Pastikan kamu menekan tombol resetnya sebelum mencoba hal lain.
Tentu saja, pastikan kamu tetap hangat di malam-malam dingin seperti ini.
Setidaknya, malam itu aku bisa menikmati teh hangat dan mandi air panas yang terasa lebih melegakan dari biasanya.
Sebuah pelajaran sederhana di negeri sakura, yang tak akan pernah kulupakan.
Ulasan di atas disampaikan oleh Obull, WNI yang kerja di Tokyo. Ia penggemar seni dengan quote favorit "creativity is intelligence having fun".
Konten disediakan oleh Karaksa Media Partner (November 2024)
View this post on Instagram