Jadwal bus jarang dan stasiun kereta terdekat berjarak satu jam perjalanan.
Namun, sekitar 3.000 wisatawan setiap tahunnya tetap berkunjung ke Nagoro, dengan beberapa pengunjung yang kembali setiap tahun.
Jumlah penduduk Nagoro mengalami penurunan drastis seiring waktu.
Saat Tsukimi Ayano masih kecil, desa ini memiliki lebih dari 300 penduduk, termasuk keluarga muda dengan anak-anak.
Namun, saat ini (per Juli 2019) hanya tersisa 27 penduduk dan penduduk termuda berusia lebih dari 50 tahun.
Sejak Ayano kembali ke Nagoro pada 2002, banyak penduduk lanjut usia, termasuk tetangganya, telah meninggal dunia.
Sementara itu, penduduk muda sebagian besar telah pindah ke kota besar di Jepang untuk mencari peluang ekonomi yang lebih baik.
Penurunan populasi ini mencerminkan tantangan yang dihadapi banyak desa pedesaan di Jepang.
Tingkat kelahiran rendah dan urbanisasi menyebabkan komunitas kecil seperti Nagoro semakin ditinggalkan.