Tanpa subjek yang jelas, kalimat bisa menjadi ambigu. Misalnya:
Di lingkungan kerja, hal ini juga bisa menyebabkan kesalahpahaman. Contohnya:
Baca juga:
Orang Jepang sangat bergantung pada konteks untuk memahami kalimat tanpa subjek.
Hubungan antar pembicara, topik pembicaraan, dan bahkan bahasa tubuh berperan penting.
Bagi penutur asli, memahami konteks adalah hal alami. Namun, bagi pembelajar asing, ini bisa menjadi tantangan.
Selain memahami bahasa, diperlukan juga pengetahuan budaya dan norma komunikasi Jepang.
Selalu perhatikan topik pembicaraan, siapa yang berbicara, dan apa yang baru saja dibahas.
Jangan ragu bertanya jika tidak memahami.
Gunakan frasa seperti 「誰がですか?」(Dare ga desu ka?, "Siapa?") atau 「何のことですか?」(Nani no koto desu ka?, "Maksudnya apa?").
Dengarkan percakapan dalam bahasa Jepang, seperti melalui podcast atau acara TV untuk memahami isyarat kontekstual.