Baca juga:
Di musim panas, meski aku banyak berkeringat dan sering berada di luar, kulit kepalaku tetap terasa normal.
Tapi saat suhu mulai turun, semuanya berubah drastis. Apa yang sebenarnya terjadi?
Setelah mencari tahu, aku menemukan jawabannya.
Saat udara mulai dingin, kelembapan di udara menurun drastis, terutama di Tokyo.
Pemanas di dalam ruangan memperparah kondisi ini dengan menghilangkan sisa-sisa kelembapan yang tersisa.
Kulit kepala, seperti kulit tubuh lainnya, kehilangan kelembapannya. Hasilnya?
Kulit menjadi kering dan mengelupas, yang kemudian kita kenal sebagai ketombe.
Lebih parahnya, saat kulit kepala menjadi kering, ia bereaksi dengan memproduksi lebih banyak minyak untuk melindungi dirinya sendiri.
Kombinasi kulit kering dan minyak berlebih ini menciptakan lingkungan yang ideal bagi pertumbuhan jamur Malassezia, salah satu penyebab utama ketombe.
Jadi, meskipun aku mencuci rambut setiap hari, ternyata itu tidak cukup untuk melawan “musim ketombe” ini.