Kamu membuat orang lain merasa dihargai dan dihormati. Hal ini pada gilirannya menumbuhkan rasa keharmonisan dan saling pengertian.
Hal yang menarik tentang kizukai adalah bahwa ini bukanlah upaya sepihak.
Menurut pengalaman saya, orang yang dimintai bantuan sering kali menanggapinya dengan rendah hati, dengan mengatakan hal-hal seperti:
“いえいえ、大丈夫ですよ。”
(“Tidak, tidak, tidak apa-apa.”)
atau
“そんなに忙しくなかったですよ。”
(“Lagipula aku tidak terlalu sibuk.”)
Kerendahan hati ini (kenkyo, 謙虚) adalah lapisan lain dari kizukai yang membantu menjaga suasana harmonis dan penuh hormat.
Kizukai lebih dari sekadar norma budaya melainkan cara membangun dan memelihara hubungan yang positif.
Dengan memperhatikan situasi orang lain dan menunjukkan pertimbangan yang tulus, kamu menunjukkan rasa hormat dan berkontribusi pada lingkungan yang lebih harmonis.
Jika kamu bekerja di Jepang, mempraktikkan kizukai bukan hanya tentang bersikap sopan melainkan juga menciptakan rasa saling menghormati dan pengertian.
Orang Jepang secara alami memperhatikan orang lain, menjadikan kizukai sebagai bagian integral dari kehidupan sehari-hari mereka.
Jadi, ketika kamu berada di Jepang, baik di tempat kerja maupun lingkungan sosial, cobalah mempraktikkan kizukai.