Pembatasan ini diterapkan setelah diskusi panjang. Pihak berwenang berharap dapat menjaga hubungan baik dengan para pengunjung sambil mengatasi masalah yang ada.
Beberapa waktu lalu, kemacetan bahkan menghentikan ambulans yang sedang dalam perjalanan ke lokasi darurat.
Meskipun tim layanan darurat berhasil sampai ke lokasi dengan berlari, situasi tersebut sangat kritis.
Situs web resmi Ginzan Onsen mencatat bahwa beberapa pengunjung bahkan bersikap kasar terhadap petugas yang mencoba membantu kendaraan yang terjebak salju.
“Situasi ini tidak bisa dibiarkan terus-menerus,” tulis situs tersebut.
Peningkatan jumlah wisatawan asing juga memengaruhi destinasi wisata lainnya. Di Kyoto, misalnya, wisatawan mengeluhkan perilaku yang tidak sopan terhadap geisha-geisha terkenal di kota tersebut.
Sebagai respons, pihak berwenang di Kyoto melarang wisatawan memasuki gang-gang pribadi.
Selain itu, Gunung Fuji juga memberlakukan pembatasan jumlah pengunjung pada jalur pendakian yang paling populer.
Biaya masuk dan penghalang di beberapa lokasi juga dipasang untuk mencegah kerumunan yang berpotensi membahayakan pengunjung.
Dengan semakin tingginya jumlah wisatawan, kota dan destinasi wisata di Jepang terus mencari cara untuk menjaga kenyamanan pengunjung tanpa mengabaikan keselamatan dan kelestarian tempat wisata.
View this post on Instagram