Selain itu, kue Natal khas Jepang juga menjadi favorit, yaitu bolu dengan topping krim kocok dan stroberi.
Pasar Natal yang terinspirasi dari Eropa semakin populer di Jepang.
Pasar tersebut menawarkan dekorasi meriah, makanan musiman, serta hadiah buatan tangan, menciptakan nuansa Natal yang khas.
Baca juga:
Di sisi lain, perayaan Tahun Baru (Shōgatsu) memiliki makna budaya yang lebih mendalam bagi masyarakat Jepang.
Tahun Baru dirayakan mulai 1-3 Januari dan menjadi waktu penting untuk berkumpul bersama keluarga, mengunjungi kuil, dan mengirim kartu Tahun Baru (nengajo).
Kuil-kuil besar seperti Meiji Jingu menyelenggarakan upacara tradisional yang menarik jutaan pengunjung untuk hatsumode (kunjungan pertama ke kuil tahun ini).
Meskipun bukan hari libur nasional, kehadiran Natal di Jepang semakin berkembang seiring dengan pengaruh global dan promosi komersial.
Perayaan ini dirayakan dengan keceriaan yang meriah, meski tanggal 25 Desember merupakan hari kerja biasa bagi sebagian besar orang Jepang.
Sebagai perbandingan, perayaan Tahun Baru yang lebih kuat dengan tradisi budaya Jepang. Sangat kontras dengan Natal yang cenderung dipengaruhi oleh budaya Barat.
Dengan tradisi dan budaya yang unik, Natal di Jepang tetap memberikan warna tersendiri meski tidak menjadi hari libur nasional.
Referensi: JNTO (https://www.japan.travel/en/guide/december/)
Konten disediakan oleh Karaksa Media Partner (Desember 2024)
View this post on Instagram