Ohayo Jepang
Powered by

Share this page

Worklife

Tips Bermedia Sosial dalam Budaya Kerja Jepang, Hindari Follow Rekan Kerja atau Atasan

Kompas.com - 13/12/2024, 18:53 WIB

Media sosial memiliki peran unik dalam budaya kerja Jepang, termasuk mencerminkan nilai-nilai, etika, dan norma profesional di negara tersebut.

Meskipun media sosial dapat mendekatkan kita satu sama lain, berikut adalah beberapa poin penting tentang bagaimana digunakan di Jepang dalam kaitannya dengan pekerjaan:

Tips bermedia sosial dalam budaya kerja Jepang

1. Batasan Profesional di Media Sosial

Para profesional di Jepang cenderung menjaga batas yang jelas antara kehidupan pribadi dan profesional mereka.

Umumnya, karyawan menghindari menghubungkan diri dengan rekan kerja atau atasan di platform media sosial pribadi seperti Facebook atau Instagram.

2. Berhati-hati dalam Memposting  

Pekerja di Jepang umumnya berhati-hati dengan apa yang mereka bagikan di media sosial.

Mereka menghindari membagikan opini kontroversial atau hal-hal yang dapat mencerminkan citra buruk terhadap perusahaan atau diri mereka sendiri.  

Berbagi foto dengan rekan kerja juga biasanya dihindari tanpa izin sebelumnya.

Selain itu, karyawan berusaha menjaga citra positif, karena postingan yang tidak pantas dapat merusak reputasi atau bahkan menyebabkan tindakan disipliner.

Ilustrasi 2 orang rekan kerja yang memulai karir bersamaan atau disebut douki (sepantaran).
Ilustrasi 2 orang rekan kerja yang memulai karir bersamaan atau disebut douki (sepantaran).

3. Kebijakan Perusahaan tentang Media Sosial

Banyak perusahaan di Jepang memiliki kebijakan ketat terkait media sosial.

Karyawan sering diberi instruksi untuk tidak mengungkapkan informasi sensitif perusahaan atau memposting apa pun yang dapat merugikan reputasi perusahaan.

Beberapa perusahaan bahkan menyediakan pelatihan tentang cara menggunakan media sosial secara bertanggung jawab.

4. Sensitivitas Budaya

Budaya Jepang sangat menekankan pada harmoni dan rasa hormat.

Hal ini juga berlaku di media sosial, di mana karyawan diharapkan menghindari postingan yang dapat dianggap konfrontatif atau tidak sopan.

Di Jepang, penggunaan media sosial di tempat kerja dibentuk oleh norma budaya tentang profesionalisme, rasa hormat, dan privasi.

Meskipun media sosial tidak terintegrasi dengan kehidupan kerja seperti di beberapa negara lain, perannya perlahan berkembang, terutama di kalangan generasi muda dan perusahaan internasional. 

Jika kamu bekerja di Jepang diharapkan menggunakan media sosial dengan bijak, dengan mempertimbangkan dampaknya terhadap citra profesional dan reputasi perusahaan.

Baca juga:

Konten disediakan oleh Karaksa Media Partner (Desember 2024)

          View this post on Instagram                      

A post shared by Ohayo Jepang (@ohayo_jepang)

Halaman:
Editor : YUHARRANI AISYAH

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
 
Pilihan Untukmu
Close Ads

Copyright 2008 - 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.