Saat bekerja di Malaysia, Widy tinggal di asrama bersama teman-teman pekerja asal Indonesia. Di sanalah, ketertarikannya pada Jepang mulai berkembang lebih dalam.
"Teman-teman saya di asrama sering ngajak nonton anime, dan dari situ saya mulai tertarik dengan budaya Jepang. Saya mulai penasaran dengan cara orang Jepang bersosialisasi, etika mereka, dan bagaimana mereka menjalani kehidupan sehari-hari," ungkap Widy.
Selain itu, Widy juga merasa bahwa Jepang memiliki daya tarik lain yang lebih praktis.
"Jepang punya reputasi sebagai negara yang aman dan sangat teratur. Saya mulai berpikir, selain budaya yang menarik, Jepang juga menawarkan peluang untuk bekerja dengan gaji yang lebih baik dan sistem yang jelas," tambahnya.
Keinginan Widy untuk lebih mendalami Jepang semakin kuat ketika ia mengetahui bahwa saudara ayahnya juga bekerja di Jepang.
"Saya mulai sering berkonsultasi dengan saudara ayah saya melalui Facebook. Dia bekerja di Jepang dan banyak memberikan informasi yang berguna tentang bagaimana kehidupan dan bekerja di sana," kata Widy.
Dengan bantuan informasi dari saudara ayahnya, Widy merasa semakin yakin bahwa Jepang adalah tempat yang tepat untuk melanjutkan karirnya.
Baca juga: Cerita WNI di Jepang Pakai Hello Work, Terbantu Cari Kerja
Setelah kembali dari Malaysia, Widy tidak langsung mencari pekerjaan, melainkan lebih memilih untuk mempersiapkan diri dengan mencari lembaga pelatihan kerja yang dapat membantunya bekerja di Jepang.
"Selama di Malaysia, saya sudah banyak mencari tahu lewat internet, teman, dan juga saudara ayah saya tentang peluang kerja di Jepang. Setelah kembali ke Indonesia, saya langsung mencari lembaga pelatihan yang terpercaya dan bisa membantu saya masuk ke program Ginou Jisshusei (SSW)," ujar Widy.