Berada di Jepang selama 7 hari 5 malam, ternyata cukup membawa 1 mantel tebal berkancing dan berkantung.
Selain itu, membawa terlalu banyak pakaian memungkinkan tak terpakainya baju tersebut. Hanya memenuhi koper yang seharusnya bisa diisi dengan oleh-oleh misalnya.
Buat saya, cuaca di Jepang unik. Cerah tetapi suhu dingin dan hembusan udara begitu terasa. Dibutuhkan penutup dari atas sampai bawah demi menghindari dingin.
Layering pakaian yang saya lakukan yaitu memakai pakaian dalam sehari-hari, atasan dan celana long john, blus dan celana panjang kain, serta mantel.
Tak lupa saya memakai syal, sarung tangan, topi kupluk, dan masker karena udara dingin membuat muka terasa kering.
Terkait sarung tangan, kamu bisa memilih yang bagian jarinya anti-slip sehingga bisa dipakai untuk mengoperasikan gawai touchscreen.
Lalu, kaus kaki wol dan sepatu sneaker yang saya pilih karena itinerari selama di Jepang penuh dengan jalan kaki.
Saya jalan-jalan di Tokyo, Yokohama, Osaka, dan Kyoto. Cuaca dan suhu kota tersebut serupa, cerah tapi dingin.
Bila suhu terlalu dingin untukmu, bisa juga menggunakan pakaian dalam termal barulah tumpuk dengan pakaian hangat lain.
Cara lain, pakai jaket sehari-hari dulu baru ditumpuk mantel.