"Dikatakan mereka membuat lebih dari 200 prototipe," katanya.
CEO Sony saat itu, Norio Ohga yang seorang pilot berpengalaman, mendorong desain kontroler yang lebih tegas dengan tombol segitiga, lingkaran, silang, dan persegi khasnya.
Desain itu tidak banyak berubah selama bertahun-tahun.
Di Jepang, lingkaran adalah tanda persetujuan, dan selama bertahun-tahun, itu adalah tombol kontroler untuk "OK", dengan tombol silang berarti batal.
Fitur itu terbalik pada model PlayStation yang dijual di Barat.
Namun Sony yang sadar akan pentingnya pasar AS, meninggalkan kekhasan Jepang ini pada konsol terbarunya, PlayStation 5.
Baca juga: PlayStation 5 Pro Akan Diluncurkan pada 7 November 2024, Harganya Rp 10,8 Juta-an
Salah satu faktor keberhasilan PlayStation berada pada daftar permainannya.
Sony memilih menggunakan CD pada PS daripada katrid demi mengurangi biaya dan waktu produksi.
Berkat hal itu, banyak produsen membuat gim untuk PlayStation.
Misalnya "Ridge Racer", gim genre balapan 3D seperti permainan arkade yang menonjolkan kemampuan teknis konsol.