Hokkaido terkenal sebagai tempat wisata musim dingin di Jepang karena daerahnya bersalju dan tersedia beragam resor ski.
Menurut Hokkaido Government Representative Office Singapore Edmod Leong, Hokkaido mempunyai daya tarik pada setiap musim.
"Sepanjang tahun adalah waktu terbaik untuk berkunjung ke Hokkaido," kata Edmond mengutip berita Kompas.com pada Jumat (3/2/2023).
Ia juga menyarankan 5 destinasi wisata unggulan di Hokkaido terutama bagi turis yang baru pertama kali ke prefektur ini yaitu Sapporo, Otaru, Niseko, Toyako, dan Hakodate.
Baca juga: 5 Tempat Wisata Populer di Hokkaido Jepang, Bisa Lihat Bunga Lavender
Selain itu, banyak wilayah lain di Hokkaido yang patut kamu kunjungi, Asahikawa misalnya, tempat yang cocok bagi pencinta wisata yang lebih tenang dan segar.
Melansir siaran pers dari Japan Connect via AFP pada Selasa (26/11/2024), kota yang dapat ditempuh dengan kereta dari Sapporo selama 2 jam ini memiliki bandara sendiri.
Kamu bisa mendaki lanskap hijau di Asahikawa saat musim panas.
Saat musim dingin, kamu bisa bermain salju dan tentunya berendam di onsen yang terletak di pegunungan.
Coba juga bersepeda listrik ke lereng ski yang sepi saat musim semi dan musim gugur.
Kamu bisa menjelajahi jalur dan lanskap yang biasanya tidak dapat diakses dan menikmati pemandangan dari ketinggian.
Baca juga: Gunung Hakodate di Hokkaido, Pemandangan Malam Terbaik di Dunia
Bila kamu ingin merasakan kehidupan sehari-hari warga lokal Hokkaido, jangan lewatkan berkunjung ke Kitamura, sebuah distrik kecil di Sapporo utara.
Shima-san berupaya merevitalisasi area tersebut dengan menghubungkan para pengusaha lokal dan membuat distrik itu lebih menarik bagi turis mancanegara.
Kamu bisa merasakan kehidupan sehari-hari para petani secara langsung dengan ikut panen sayuran lokal misalnya tomat dan kacang kedelai.
Coba juga mempelajari seni pembuatan tahu dari ahli tofu yang disebut Tofu Meisters.
Mereka menyelenggarakan lokakarya secara rutin, mengajari pengunjung cara membuat tofu dengan penuh kesabaran dan suasana nyaman.
Secara tidak langsung, kamu ikut belajar tradisi kuliner Jepang.
Program ini bahkan sudah direservasi hingga 2025. Namun, bakal ada kegiatan baru.
Pada musim dingin, kamu bisa membangun rumah salju di Kitamura. Setelah itu, sempatkan untuk berendam di sumber air panas.
Kegiatan di Kitamura ini berlaku sepanjang tahun untuk memberi penghormatan kepada para pelopor wilayah ini.
Selain itu, usaha ini diharapkan dapat membuat kehidupan di Kitamura tetap berjalan dan meningkatkan minat wisatawan terhadap daerah ini dan sejarahnya.
Inisiatif ini membantu menstabilkan lapangan kerja lokal bagi petani muda berusia 30-an dan 40-an yang mungkin cenderung meninggalkan daerah tersebut sekaligus menginspirasi generasi berikutnya.
Baca juga: 14 Tempat Wisata di Hokkaido Jepang, Sapporo sampai Hakodate
Jangan lupakan Biei, kota perbukitan di pintu gerbang Taman Nasional Daisetsuzan.
Alam Biei dibentuk oleh letusan gunung berapi jutaan tahun lalu, menciptakan bentangan bukit dan ladang.
Gunung Tokachi salah satu atraksi di Biei yang fumarol yang terlihat dan biasanya meletus setiap 30 tahun atau lebih.
Fumarol merupakan lubang kecil di sekitar gunung berapi yang mengeluarkan uap panas dan gas seperti karbon dioksida dan sulfur dioksida.
Contoh fumarol di Indonesia terletak di Kawah Ijen dan Arjuno-Welirang.
Di samping itu, Biei menjadi kota tanpa karbon sejak April 2022 dengan inisiatif bertajuk “Zero Carbon Park”. Kota ini berupaya mengurangi emisi CO2 untuk melestarikan lanskapnya.
Berkunjung ke sini, pelancong juga berpartisipasi langsung dalam upaya pelestarian taman tersebut dengan mempraktikkan "kurangi, gunakan kembali, daur ulang".
Misalnya, kamu dapat membawa botol air sendiri demi mengurangi penggunaan plastik, buang sampah pada tempatnya, dan usahakan menggunakan kendaraan listrik atau bersepeda untuk membatasi dampak ekologis.
Belakangan ini, Biei ini menyediakan skuter listrik untuk memfasilitasi perjalanan ramah lingkungan bagi pengunjung yang ingin menjelajahi kota.
Bila tertarik pada kegiatan perlindungan lingkungan, kota ini juga mengadakan program reboisasi dan konservasi hutan untuk pengunjung.
Selain itu, ada stasiun (seperti tempat pemberhentian) di jalur pendakian Taman Daisetsuzan yang dilengkapi tempat untuk mengumpulkan dan mendaur ulang botol PET bekas.
Lengkap petunjuk multibahasa untuk memudahkan turis asing memilah sampah dengan benar.
Berkunjung ke Hokkaido bukan sekadar bermain di resor ski melainkan berbaur bersama warga lokal sampai ikut melestarikan lingkungan.
Baca juga: 3 Tempat Wisata di Otaru Hokkaido, Wajib ke Kanal Otaru
View this post on Instagram