Ohayo Jepang
Powered by

Share this page

Budaya Lokal

Makna Lomba Bengong di Jepang, Pertama Kali Diadakan Perusahaan Seni Korea Selatan

Kompas.com - 25/10/2024, 15:10 WIB

Jepang mengadakan lomba bengong atau Space Out Competition yang disebut Tokyo Bottosuru di mana peserta hanya duduk diam tanpa melakukan apapun selama 90 menit.

Melansir Spaceoutcompetition.com, kompetisi ini telah diadakan selama dua kali di Tokyo tepatnya pada 3 November 2023 dan 15 Oktober 2024.

Lomba bengong ini diprakarsai oleh perusahaan seni Korea Selatan, Woopsang Company, pada 2014.

Space Out Competition telah menjadi program reguler setiap tahun di tingkat Korea Selatan dan internasional.

Woopsyang Company adalah perusahaan seni yang fokus pada proyek pertunjukan partisipatif yaitu karya yang diselesaikan oleh peserta dan bereksperimen dengan perluasan seni melalui permainan berdasarkan budaya urban.

Kompetisi bengong atau Space Out Competition ini pun dilindungi hak cipta. Siapa saja yang ingin menyelenggarakan acara ini harus menghubungi Woopsang Company.

Baca juga: Omiyage, Budaya Beri Hadiah di Jepang yang Utamakan Kerendahan Hati

Pentingnya bengong sejenak

Menurut Woopsang, orang yang tinggal di kota merasa cemas bila tak melakukan apa-apa. Padahal, mereka juga berhak menikmati waktu itu.

Woopsang pun menciptakan Space Out Competition karena menganggap melamun bersama-sama bakal menurunkan kecemasan orang yang tidak melakukan apa-apa tersebut.

Secara tradisional, terdapat anggapan bahwa melamun adalah pemborosan waktu.

Itulah tujuan Woopsang, mengubah persepsi negatif bengong atau melamun melalui Space Out Competition.

Selain itu, format kompetisi ini berorientasi pada tujuan, sehingga aktivitas melamun memiliki makna yang berharga.

Ilustrasi orang melamun.
Ilustrasi orang melamun.

Penilaian dari tingkat relaksasi dan denyut jantung

Mengutip PR Times, kompetisi di Tokyo yang diikuti 60 kelompok ini mengenakan pakaian yang mewakili profesi atau jabatan mereka.

Penilaian lomba bengong ini dinilai berdasarkan nilai artistik yang dipilih oleh penonton.

Kompetisi itu ditayangkan di layanan streaming video Jepang Niconico Live Broadcasting. Saat inilah, penonton bisa memilih kreativitas peserta.

Peserta dengan detak jantung paling stabil dan tingkat relaksasi tinggi bakal menjadi pemenang.

Peserta yang melakukan hal ini bakal dieliminasi:

  • Mengecek ponsel
  • Tertidur dan tertawa
  • Mengobrol
  • Bernyanyi dan menari
  • Minum minuman yang tidak disediakan oleh operator

Baca juga: Budaya Koromogae di Jepang, Pergantian Pakaian Sesuai Musim

Komunitas melamun di Jepang

Selain kompetisi besar, ada pula komunitas melamun di Jepang bernama MIRROR.

Mengutip situs web Tokyo Bottosuru, mereka mengadakan kegiatan melamun bersama selama 5 menit setiap Rabu pukul 20.08 waktu setempat.

Peserta cukup mendaftar secara daring, membayar biaya 1.100 yen per bulan (Rp 113.000-an), dan bergabung di aplikasi Discord.

Selain melamun bareng, ada kegiatan lain seperti Mokumoku meeting yaitu kegiatan Zoom meeting untuk bekerja keras setelah melamun selama 1 jam.

Agenda lainnya seperti kompetisi foto saat kamu melamun serta bengong bareng di kafe dan taman setempat.

Baca juga: Budaya Tepat Waktu di Jepang, Hargai Diri Sendiri dan Orang Lain

Sumber:

  • Space Out Competition (https://www.spaceoutcompetition.com/)
  • PR Times (https://prtimes.jp/main/html/rd/p/000000007.000130093.html)
  • Tokyo Bottosuru (https://bo-ttosuru.com/)
          View this post on Instagram                      

A post shared by Ohayo Jepang (@ohayo_jepang)

Halaman:
Editor : YUHARRANI AISYAH

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Close Ads

Copyright 2008 - 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.