Selain itu, format kompetisi ini berorientasi pada tujuan, sehingga aktivitas melamun memiliki makna yang berharga.
Mengutip PR Times, kompetisi di Tokyo yang diikuti 60 kelompok ini mengenakan pakaian yang mewakili profesi atau jabatan mereka.
Penilaian lomba bengong ini dinilai berdasarkan nilai artistik yang dipilih oleh penonton.
Kompetisi itu ditayangkan di layanan streaming video Jepang Niconico Live Broadcasting. Saat inilah, penonton bisa memilih kreativitas peserta.
Peserta dengan detak jantung paling stabil dan tingkat relaksasi tinggi bakal menjadi pemenang.
Peserta yang melakukan hal ini bakal dieliminasi:
Baca juga: Budaya Koromogae di Jepang, Pergantian Pakaian Sesuai Musim
Selain kompetisi besar, ada pula komunitas melamun di Jepang bernama MIRROR.
Mengutip situs web Tokyo Bottosuru, mereka mengadakan kegiatan melamun bersama selama 5 menit setiap Rabu pukul 20.08 waktu setempat.
Peserta cukup mendaftar secara daring, membayar biaya 1.100 yen per bulan (Rp 113.000-an), dan bergabung di aplikasi Discord.
Selain melamun bareng, ada kegiatan lain seperti Mokumoku meeting yaitu kegiatan Zoom meeting untuk bekerja keras setelah melamun selama 1 jam.
Agenda lainnya seperti kompetisi foto saat kamu melamun serta bengong bareng di kafe dan taman setempat.
Baca juga: Budaya Tepat Waktu di Jepang, Hargai Diri Sendiri dan Orang Lain
Sumber:
View this post on Instagram