Seorang kolega berkebangsaan Jepang yang usianya dekat dengan saya, juga menganggap ungkapan ini agak pesimis dan bukannya rendah hati.
Di Jepang modern, banyak orang lebih suka menggunakan ungkapan yang lebih positif dan tulus saat memberi hadiah.
Mereka menghargai frasa yang menonjolkan daya tarik hadiah, seperti:
Kata yang membangkitkan suasana hati ini dianggap lebih langsung dan tulus.
Di dunia saat ini, banyak orang Jepang menganggap ungkapan tradisional terlalu formal atau kaku.
Kini, mereka cenderung memuji hadiah daripada meremehkannya.
Baca juga: Budaya Tepat Waktu di Jepang, Hargai Diri Sendiri dan Orang Lain
Meskipun ada perubahan ini, sifat dasar kerendahan hati tetap menjadi aspek yang dihargai dalam budaya Asia.
Frasa yang rendah hati ini, meskipun lebih jarang digunakan daripada di masa lalu, tetap berfungsi untuk mengaburkan upaya seseorang, menghindari pamer, dan menunjukkan rasa hormat.
Menurut saya, pendekatan yang seimbang adalah dengan menggunakan frasa seperti "(ほんの)少しですが" (Tidak terlalu, tapi...), yang menyampaikan kerendahan hati tanpa terlalu pesimis tentang kualitas hadiah.
Sebagai kesimpulan, meskipun budaya Indonesia dan Jepang berbeda, keduanya memiliki pemahaman yang sama tentang kerendahan hati dalam memberi hadiah.