Koromogae (衣替え) secara harfiah artinya pergantian pakaian yang dilakukan oleh orang Jepang sesuai dengan perubahan musim.
Praktik koromogae berakar kuat dalam budaya Jepang, mencerminkan apresiasi terhadap siklus alam dan perubahan iklim.
Baca juga: Budaya Onsen Jepang, Berendam di Pemandian Air Panas Saat Musim Gugur
Koromogae dilakukan sebanyak dua kali dalam setahun.
Pertama, pada Juni, orang Jepang beralih dari pakaian musim dingin yang tebal ke pakaian musim panas yang lebih ringan.
Kedua, pada Oktober, mereka kembali mengenakan pakaian hangat untuk musim gugur dan musim dingin.
Praktik ini tidak hanya terbatas pada pakaian pribadi.
Sekolah, bisnis, dan kantor pemerintah ikut serta dalam koromogae, seragam dan aturan berpakaian menyesuaikan perubahan musim.
Tradisi ini merupakan bukti rasa hormat Jepang yang mendalam terhadap alam dan lingkungan, serta penekanannya pada harmoni dan keseimbangan.
Musim gugur di Jepang terlihat dari perubahan warna dedaunan menjadi merah, jingga, dan kuning.
Periode ini dikenal sebagai koyo yang dinantikan oleh warga Jepang dan wisatawan.
Mereka biasanya berkunjung ke taman dan kebun untuk menyaksikan dedaunan musim gugur.
Selama waktu ini, koromogae memiliki makna khusus.
Saat suhu mulai turun, orang Jepang mengganti pakaian musim panas yang tipis dengan pakaian lebih hangat, seperti sweter, mantel, dan syal.
Perubahan ini praktis dan simbolis, mewakili kesiapan untuk menyambut bulan lebih dingin dan suasana nyaman untuk refleksi diri.
Baca juga: 3 Tempat Wisata Musim Gugur di Hakone Jepang
Koromogae lebih dari sekadar berganti pakaian melainkan ritual budaya yang menggarisbawahi cara hidup orang Jepang.
Budaya ini menyoroti pentingnya hidup selaras beradaptasi dengan alam.
Praktik ini juga menumbuhkan rasa kebersamaan, karena setiap orang berpartisipasi dalam transisi bersama yang memperkuat ikatan sosial.
Di sekolah, koromogae menjadi waktu bagi siswa untuk mengenakan seragam musim dingin, sering kali disertai dengan pengumuman yang menandai acara tersebut.
Jadi, dapat dikatakan bahwa ini adalah kebiasaan yang sudah dikenal oleh orang Jepang sejak usia muda.
Gaya hidup modern dan pengaruh global memengaruhi budaya koromogae.
Di daerah perkotaan dengan kontrol iklim lebih lazim, kepatuhan ketat terhadap tanggal koromogae mungkin dilonggarkan.
Namun, esensi dari praktik ini untuk mengakui dan menghormati perubahan musim tetap dihargai.
Sebagai kesimpulan, koromogae merupakan cerminan indah dari etos budaya Jepang.
Hal itu menekankan pentingnya perubahan musim dan keharmonisan antara manusia dan alam.
Saat musim gugur tiba, dengan membawa serta palet warna hangat dan udara segar, koromogae berfungsi sebagai pengingat lembut untuk menyambut musim baru dengan anggun dan penuh rasa syukur.
Baik melalui tindakan sederhana berganti pakaian atau pengalaman kolektif suatu komunitas, tradisi ini memperkaya cara hidup orang Jepang, merayakan keindahan alam yang terus berubah.
Baca juga: 3 Bunga Musim Gugur di Taman Hitachi Seaside Ibaraki Jepang
Konten disediakan oleh Karaksa Media Partner (Oktober 2024)
View this post on Instagram