Selain makanan, Jepang juga mempunyai sejumlah gawai dan perlengkapan darurat inovatif dan praktis.
Misalnya "bubuk kotoran" (トイレパウダー) yang dapat menetralkan bau dan mengurai sampah atau kotoran.
Ada pula lampu darurat manual tanpa baterai dan lampu tenaga surya yang bakal menyala terang saat listrik padam.
Masih ada lagi yaitu selimut darurat reflektif yang membuat kamu tetap hangat.
Kesiapsiagaan bencana bukan hanya tentang bertahan hidup melainkan juga perkembangan dengan sentuhan keanggunan.
Poin penting dari siap siaga bencana di Jepang yaitu mereka mencoba hidup normal dan tetap nyaman sekalipun dalam situasi darurat.
Terbukti dengan adanya makanan yang matang dengan sendirinya, bubuk penghilang bau, dan lampu darurat tanpa baterai.
Hal itu juga menunjukkan bahwa orang Jepang telah mengubah kesiapsiagaan bencana menjadi pilihan gaya hidup.
Kita dapat mengambil pelajaran dari siap siaga bencana orang Jepang yaitu menyiapkan perlengkapan darurat termasuk makanan.
Budaya kesiapsiagaan Jepang mengubah kesulitan menjadi peluang untuk kreativitas dan ketahanan.
Baca juga: Mengenal Okashimochi, Istilah Dasar Evakuasi Bencana di Jepang
Ulasan di atas disampaikan oleh Axel, pekerja kantoran asal Indonesia di Tokyo. Hobinya menyanyi, mendengarkan musik, dan berjalan-jalan di kota.
Konten disediakan oleh Karaksa Media Partner (September 2024)