September di Jepang merupakan masa panen padi sehingga disebut musim shinmai atau beras baru.
Kadar air beras yang baru dipanen sangat tinggi sehingga hasil nasinya lembut.
Japonica merupakan jenis padi yang biasanya ditanam di Jepang. Pada dasarnya, nasi dari beras japonica ini lengket dan manis khas.
Baca juga: Mengenal Shinmai, Musim Panen Padi di Jepang Tiap September
Menurut buku "Mengenal Beras Medium Sebagai Beras yang Banyak Dikonsumsi Masyarakat" (2020) karya Pusat Data Dan Analisa Tempo terbitan Tempo Publishing, japonica termasuk salah satu beras dengan rasa premium.
Ciri khas beras japonica yaitu berbulir pendek dan bulat, serta memiliki kadar amilosa rendah sehingga hasil nasinya lunak dan lengket.
Japonica yang kerap disebut beras jepang mempunyai kadar amilosa sekitar 12-15 persen, berbeda dengan beras di Indonesia dengan amilosa kira-kira 20 persen.
Kandungan amilosa rendah pada pati beras akan menghasilkan nasi yang cenderung lebih transparan dan lengket, seperti paparan pada buku "Ensiklopedi Makanan dan Gizi: Makanan Pokok Nasi dan Gandum" (2021) karya R. Toto Sugiarto dkk terbitan Hikam Pustaka.
Mengutip buku "Khasiat Whole Grain" (2013) karya Andreas Leomitro Kasih, Made terbitan Gramedia Pustaka Utama; beras dengan kadar amilosa rendah, maka mengandung amilopektin tinggi.
Makin tinggi kadar amilopektin, nasi makin pulen dan lengket. Itu sebabnya nasi di Jepang dapat dimakan menggunakan sumpit.
Melansir berita Kompas.com, terdapat beberapa hal yang membuat rasa nasi di Jepang enak.