Festival ini sering kali menampilkan musik tradisional, tarian, kios makanan, dan kembang api.
Menghadiri matsuri merupakan kegiatan musim panas yang klasik. Kata itu mengingatkan kita pada yukata (kimono musim panas), drum taiko, dan lentera yang meriah.
Baca juga: Jalan-jalan di Jepang Pakai Yukata, Kunjungi 5 Kota Wisata Ini
Hanabi berarti kembang api, yang merupakan bagian utama dari malam musim panas Jepang.
Pertunjukan kembang api diadakan di seluruh negeri, menarik banyak orang yang berkumpul untuk menyaksikan pertunjukan spektakuler tersebut.
Kata "hanabi" secara harfiah berarti "bunga api," yang menggambarkan keindahan dan sifat kembang api yang cepat berlalu.
Baca juga: 5 Tips Nonton Festival Kembang Api di Jepang, Jangan Lupa Survei Lokasi
"Genki de ne" berarti "Jaga diri" atau "Tetap sehat".
Frasa ini sering digunakan saat berpisah dengan teman dan keluarga untuk mendoakan mereka agar selalu sehat dan sejahtera.
Frasa ini sering digunakan saat orang-orang bepergian atau kembali ke kampung halaman selama musim panas.
Musim panas di Jepang kaya akan tradisi budaya. Bahasa yang digunakan selama musim ini mencerminkan pengalaman dan emosi unik yang terkait dengan musim panas.
Dari "natsukashii" yang penuh nostalgia hingga kegembiraan bersama "matsuri" dan "hanabi," frasa itu menggambarkan esensi musim panas di Jepang.
Konten disediakan oleh Karaksa Media Partner (September 2024)