Badan tersebut akan memilih sekitar enam tempat sebagai kawasan percontohan yang akan menerima subsidi negara untuk menutupi biaya pengadaan barang, membuat program wisata, dll.
Baca juga: Panduan Mencari Masjid dan Musola di Jepang
Seperti kita tahu, selain daging babi hukum Islam melarang konsumsi alkohol, termasuk mirin (sake masak manis), dan beberapa kecap yang mengandung alkohol.
Sementara vegetarian menghindari makan tidak hanya daging dan ikan, tetapi juga hidangan yang mengandung kaldu hewani.
Hal inilah yang harus diperhatikan oleh kota yang akan menjadi kawasan percontohan tersebut.
Nantinya, proyek ini akan mendukung pengembangan menu makanan asli Jepang untuk umat Islam dan vegetarian dari luar negeri.
Badan pariwisata Jepang juga akan mempromosikan penggunaan piktogram yang akan membantu wisatawan memahami apa saja bahan-bahan yang digunakan dalam suatu makanan, hingga bahan yang digunakan dalam pembuatan souvenir.
Data pengunjung
Perkiraan jumlah pengunjung vegetarian setiap tahunnya ke Jepang adalah 1,67 juta pada tahun 2018, sebelum pandemi COVID-19, dengan pengeluaran mereka untuk makanan dan minuman mencapai ¥45 miliar hingga ¥60 miliar. Jumlah pengunjung dan jumlah pengeluaran diperkirakan akan terus bertambah.
Badan pariwisata Jepang juga mengungkapkan, jumlah wisatawan dari negara-negara Asia Tenggara dengan populasi Muslim yang besar, seperti Indonesia dan Malaysia, juga terus meningkat.
Sumber: