OhayoJepang - Buah-buahan di Jepang kerap menjadi buah tangan saat berkunjung ke rumah kolega. Pasalnya, harga buah-buahan di Jepang tidaklah murah.
Bahkan untuk 1 buah melon saja, harganya bisa puluhan juta. Lalu, mengapa harga buah di Jepang jadi mahal?
1. Buah dianggap hadiah sempurna bagi orang Jepang
Dilansir dari Independent, di Jepang, budaya memberi hadiah berupa buah dianggap sebagai produk mewah.
Hadiah buah tidak hanya diberikan pada acara-acara khusus, tetapi sebagai bagian dari tradisi timbal balik untuk menunjukan penghargaan serta membangun hubungan dengan rekan.
Baca juga : Sejarah Kari Jepang, Berbeda dari Kari Inggris dan India
Pada pernikahan misalnya, satu pasangan beruntung mendapatkan hadiah pernikahan buah anggur senilai 550.000 yen atau setara Rp 76 juta.
Angka fantastis yang menunjukan bahwa buah-buah Jepang mahal. Selain itu, melansir The Peak Magazine, di Jepang, sikap terhadap buah berbeda dari sikap terhadap sayuran.
Sebab sayuran dikonsumsi setiap hari dan merupakan kebutuhan, sedangkan buah tidak. Sementara itu, orang Jepang kerap menghabiskan banyak uang untuk sesuatu yang bukan kebutuhan tapi membeutuhkan kesempurnaan.
2. Pengemasan dan penampilan buah yang mewah
Bahkan buah di Jepang yang tersedia umum di toserba, pada umumnya jauh dari murah. Apalagi buah sebagai hadiah tentu berada di level yang berbeda.
Mereka harus diberi perhatian khusus terutama pada pengemasannya yang mewah serta pencegahan dari potensi terkena benturan.
Buah hadiah di Jepang bisa dikemas dengan kain satin mewah dan dalam kotak mewah dan kokoh. Cara pengemasan seperti itu akan menambah nilai jual pula.
3. Rasa, kualitas, dan budidaya khusus yang terbaik
Meskipun mungkin bisa dikatakan bahwa penampilan adalah segalanya, tetapi rasa juga harus sesuai dengan presentasi yang sempurna.
Dengan kata lain, jika seikat anggur Jepang dihargai 200 Euro atau Rp 3,5 juta, mungkin itu adalah anggur terbaik di kelasnya.
Penetapan harga yang mahal juga mencerminkan tindakan luar biasa yang dilakukan para petani untuk membudidayakan buah.
Baca juga : Belanja Makanan Indonesia di Toko Indonesia Okubo, Tokyo
Misalnya melon ditanam hanya di beberapa area yang dianggap memberikan iklim pertumbuhan yang optimal.
Lokasi budidaya melon terletak di hamparan tanah yang diperiksa secara teratur untuk memastikan tingkat kelembapan yang prima dan ditempatkan di rumah kaca yang diatur suhu.
Buah berlebih dihilangkan untuk memungkinkan hanya yang terbaik yang berkembang, sehingga nilai buah pun bertambah.
4. Perlindungan sistem pertanian untuk kepentingan petani
Alasan mendasar tingginya harga buah-buahan Jepang adalah untuk menjaga pendapatan petani. Melansir Awesome Japanese, Jepang telah mempertahankan sistem tarif khusus untuk produk pertanian.
Tarif tersebut bukan persentase pajak tetap, melainkan mengacu pada harga pengiriman petani domestik Jepang.
Hal ini terutama disebabkan oleh fakta bahwa populasi pertanian keluarga Jepang berjumlah sekitar 7 persen dari total populasi, yang sedikit lebih tinggi daripada negara maju lainnya.
Karena organisasinya yang sangat kompak, asosiasi pertanian nasional dan lokal memiliki suara yang bersatu dan memiliki keunggulan geografis dalam pemilu.
Tidak ada partai politik yang berani mengabaikan petani di Jepang. Pendapatan tahunan rata-rata petani Jepang melebihi 7 juta yen, yang kira-kira setara dengan pegawai negeri sipil setempat.
Namun Jepang tidak memiliki lahan yang luas, sehingga untuk meningkatkan pendapatan petani, harga hasil pertanian seperti buah-buahan otomatis akan mahal.
Sumber: