Namun, tujuan lain dalam rencana tersebut masih belum tercapai. Untuk itu, pemerintah Jepang tengah mengadakan pertemuan tingkat menteri untuk membahas upaya dan rencana selanjutnya.
Salah satu tujuan yang ditetapkan adalah membangun tempat-tempat wisata yang berkelanjutan, atau destinasi wisata yang dapat terus berkembang dan mandiri.
Diharapkan, tujuan wisata baru ini bisa mandiri dalam hal keuangan, sosial, budaya dan sumber daya alam, dengan dampak minimal terhadap lingkungan.
Pada bulan November, berdasarkan angka terbaru yang ada, hanya ada 31 daerah yang telah melaksanakan proyek serupa, jauh dari target pemerintah sebesar 100 pada tahun 2025.
Wisatawan masih berkumpul di kota besar Jepang
Persoalan lain yang masih tersisa adalah wisatawan cenderung berkunjung ke kota-kota besar di Jepang.
Pada tahun 2023, sekitar 70% dari seluruh pengunjung menginap di tiga kota metropolitan Tokyo, Osaka atau Kyoto, atau wilayah sekitar ibu kota seperti prefektur Chiba dan Kanagawa. Angka tersebut hanya lebih dari 60% sebelum pandemi.
“Saya pikir potensi daerah pedesaan benar-benar tidak terbatas – dan kita belum melihat potensi ini berkembang sepenuhnya,” kata Ichiro Takahashi, kepala Badan Pariwisata Jepang.
“Meskipun ada tren distribusi yang tidak merata di tiga wilayah metropolitan utama, kami ingin memperkuat upaya kami untuk menarik pengunjung ke wilayah pedesaan,” imbuh Takahashi.
Baca juga : Melihat Megahnya Gunung Fuji dari Danau Kawaguchiko
Sementara itu, jumlah kunjungan wisatawan keluar negeri masih rendah dibandingkan dengan kedatangan wisatawan asing.