Baca juga: Rayakan “Valentine” bersama Pompompurin yang Menggemaskan di Kafe Nagoya Ini!
Tren yang sama juga terjadi pada laki-laki. Lebih dari 50 persen responden laki-laki juga mengaku kurang senang dengan tradisi seperti ini.
Perth Chocolatier, Yuki Nakamura, mengatakan Hari Valentine menjadi semacam perayaan seni bagi industri mereka.
"Ada banyak pembuat cokelat yang bersaing di Jepang. Untuk membedakan dengan merek lain, kami harus melakukan sesuatu yang baru dan istimewa," ungkap Nakamura.
Tapi selain cokelat, di Jepang ada beberapa hadiah yang juga bisa diberikan pada saat Hari Valentine.
DI antaranya kaus kaki, kotak kunci bermerek, sapu tangan, hingga celana pendek atau boxer shorts.
Baca juga: Gerai Cokelat di Kyoto Ini Padukan Cokelat dengan Toko Tradisional