Ohayo Jepang
Powered by

Share this page

Coffee And Cafe

Unik, Starbuck Bernuansa Hutan Buka di Jepang

Kompas.com - 22/05/2020, 20:51 WIB

Karya seni khas  di dekat tangga berjudul “Umeda Miramira no Ki”. Miramira merupakan sebuah permainan kata yang tersusun dari kata minna yang bermakna semua orang dan mirai yang bermakna masa depan.
Karya seni khas di dekat tangga berjudul “Umeda Miramira no Ki”. Miramira merupakan sebuah permainan kata yang tersusun dari kata minna yang bermakna semua orang dan mirai yang bermakna masa depan.

Umeda Miramira no Ki” merupakan sebuah karya seni yang dibuat oleh Hideaki Shibata, seorang yang terkenal di bidang Teknik Yodogawa. 

Teknik ini menggunakan bongkahan dan  benda-benda yang ditemui di sisi sungai di Jepang serta barang-barang lainnya untuk menciptakan sebuah karya seni. 

Para barista dari Umeda dan anak-anak dari penjuru Osaka telah menciptakan benda bernilai seni, menyerupai hewan kecil, menggunakan limbah kayu yang dikumpulkan dari hutan Kawachi. 

Benda-benda yang ditermukan di sisi sungai Yodogawa juga ditambahkan sebagai hiasan pada karya seni ini. Para mahasiswa dari Kyoto University of Art dan Design turut mendampingi dalam proses pembuatannya.

Bongkahan-bongkahan dari hutan digunakan pada lokakarya yang diselenggarakan di Pusat Kehutanan Umum Kawachinagano (Kinkonkan)
Bongkahan-bongkahan dari hutan digunakan pada lokakarya yang diselenggarakan di Pusat Kehutanan Umum Kawachinagano (Kinkonkan)

Karya seni berbentuk hewan kecil dibuat oleh anak-anak dan para barista asal Umeda
Karya seni berbentuk hewan kecil dibuat oleh anak-anak dan para barista asal Umeda

Karya seni di dekat tangga tersebut dimaksudkan untuk mendorong sebuah masa depan yang lebih peduli kepada lingkungan alam, khususnya kepada hutan dan sungai. 

Selain itu, karya tersebut juga merupakan sebuah ajakan secara halus menuju area dine-in bertema hutan di lantai atas.

Kayu tipis dari Kota Kawachinagano digunakan pada karya seni ini. Jika kamu lihat baik-baik, kamu dapat mengetahui benda-benda yang diambil dari Sungai Yodo.
Kayu tipis dari Kota Kawachinagano digunakan pada karya seni ini. Jika kamu lihat baik-baik, kamu dapat mengetahui benda-benda yang diambil dari Sungai Yodo.

Bagian sayap dari karya berbentuk burung warna-warni ini dibuat dari korek api bekas, karet gelang, dan bongkahan kayu dari Sungai Yodo.
Bagian sayap dari karya berbentuk burung warna-warni ini dibuat dari korek api bekas, karet gelang, dan bongkahan kayu dari Sungai Yodo.

Di lantai dua, sebagai bagian dari JIMOTO table Project yang Starbucks telah kerjakan pada tahun ini, meja dan kursi yang terbuat dari bahan baku setempat juga tersedia. 

Lantai berwarna kastanye memberikan corak lembut semakin membuat lantai dua tampak cozy.
Lantai berwarna kastanye memberikan corak lembut semakin membuat lantai dua tampak cozy.

JIMOTO table Project

The JIMOTO table Project merupakan sebuah gerakan yang Starbucks mulai berlangsung pada tahun ini. Proyek ini adalah hasil kerja sama  dengan Wise-Wise. 

Ini adalah sebuah perusahaan furnitur yang menggunakan kayu produksi dalam negeri. Meja-meja JIMOTO dibuat dari bahan baku kayu dari lokasi toko tersebut berada. 

Halaman:
Editor : Ni Luh Made Pertiwi F

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
 
Pilihan Untukmu
Close Ads

Copyright 2008 - 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.