Ohayo Jepang
Powered by

Share this page

Coffee And Cafe

Unik, Starbuck Bernuansa Hutan Buka di Jepang

Kompas.com - 22/05/2020, 20:51 WIB

OhayoJepang - Pada 27 November 2019 lalu, Starbucks Coffee Japan membuka dua gerainya di lantai dua dan delapan pada sebuah kompleks perbelanjaan di Osaka. 

Pusat perbelanjaan tersebut bernama LINKS UMEDA. Saat ini terdapat tiga gerai Starbucks di dalam gedung yang sama. 

Juga, terdapat satu buah gerai lagi di lantai B1, yang dibangun selama pembukaan komplek perbelanjaan ini.

Gerai Starbucks Coffe LINKS UMEDA lantai 2 pada Annex Building LINKS UMEDA
Gerai Starbucks Coffe LINKS UMEDA lantai 2 pada Annex Building LINKS UMEDA

Furnitur yang memberi kesan nyaman, menghiasi gerai berukuran luas yang terletak di gedung berlantai delapan ini. 

Gerai tersebut juga berfungsi sebagai lounge untuk para tamu Hotel Hankyu Respire Osaka. Gerai ini dapat kamu jumpai tepat di atas komplek perbelanjaan LINKS UMEDA. 

Sementara itu, gerai Starbucks di lantai basement utamanya khusus untuk pesanan yang dibawa pulang (take out).

Gerai dua lantai yang terletak di Annex Building ini merupakan bangunan tersendiri yang mengusung konsep SHINRINYOKU (pemandian dalam hutan) TREE. 

Di tempat ini, kayu-kayu lokal memenuhi bagian interior dengan beragam perkakas berbahan kayu. Saat kamu memasuki gerai ini, rasanya seperti dikelilingi oleh pepohonan di tengah hutan.

Sebuah kursi dekat counter yang terletak di lantai dua LINKS UMEDA. Gerai dua lantai ini memiliki 13 kursi di lantai dua, 73 kursi di lantai tiga, dan 12 kursi di bagian teras, total terdapat 98 kursi.
Sebuah kursi dekat counter yang terletak di lantai dua LINKS UMEDA. Gerai dua lantai ini memiliki 13 kursi di lantai dua, 73 kursi di lantai tiga, dan 12 kursi di bagian teras, total terdapat 98 kursi.

Gerai dua lantai ini memiliki tempat kasir di lantai pertama dan 73 kursi di lantai dua. Sebuah rekaman irama alam dari sebuah hutan di Kawachinagano, Osaka. 

Tak hanya itu, suasananya dilengkapi dengan kicauan burung-burung yang diputar di tangga yang menghubungkan kedua lantai ini. Sebuah karya seni juga dipajang untuk menyambut para pengunjung.

Karya seni khas  di dekat tangga berjudul “Umeda Miramira no Ki”. Miramira merupakan sebuah permainan kata yang tersusun dari kata minna yang bermakna semua orang dan mirai yang bermakna masa depan.
Karya seni khas di dekat tangga berjudul “Umeda Miramira no Ki”. Miramira merupakan sebuah permainan kata yang tersusun dari kata minna yang bermakna semua orang dan mirai yang bermakna masa depan.

Umeda Miramira no Ki” merupakan sebuah karya seni yang dibuat oleh Hideaki Shibata, seorang yang terkenal di bidang Teknik Yodogawa. 

Teknik ini menggunakan bongkahan dan  benda-benda yang ditemui di sisi sungai di Jepang serta barang-barang lainnya untuk menciptakan sebuah karya seni. 

Para barista dari Umeda dan anak-anak dari penjuru Osaka telah menciptakan benda bernilai seni, menyerupai hewan kecil, menggunakan limbah kayu yang dikumpulkan dari hutan Kawachi. 

Benda-benda yang ditermukan di sisi sungai Yodogawa juga ditambahkan sebagai hiasan pada karya seni ini. Para mahasiswa dari Kyoto University of Art dan Design turut mendampingi dalam proses pembuatannya.

Bongkahan-bongkahan dari hutan digunakan pada lokakarya yang diselenggarakan di Pusat Kehutanan Umum Kawachinagano (Kinkonkan)
Bongkahan-bongkahan dari hutan digunakan pada lokakarya yang diselenggarakan di Pusat Kehutanan Umum Kawachinagano (Kinkonkan)

Karya seni berbentuk hewan kecil dibuat oleh anak-anak dan para barista asal Umeda
Karya seni berbentuk hewan kecil dibuat oleh anak-anak dan para barista asal Umeda

Karya seni di dekat tangga tersebut dimaksudkan untuk mendorong sebuah masa depan yang lebih peduli kepada lingkungan alam, khususnya kepada hutan dan sungai. 

Selain itu, karya tersebut juga merupakan sebuah ajakan secara halus menuju area dine-in bertema hutan di lantai atas.

Kayu tipis dari Kota Kawachinagano digunakan pada karya seni ini. Jika kamu lihat baik-baik, kamu dapat mengetahui benda-benda yang diambil dari Sungai Yodo.
Kayu tipis dari Kota Kawachinagano digunakan pada karya seni ini. Jika kamu lihat baik-baik, kamu dapat mengetahui benda-benda yang diambil dari Sungai Yodo.

Bagian sayap dari karya berbentuk burung warna-warni ini dibuat dari korek api bekas, karet gelang, dan bongkahan kayu dari Sungai Yodo.
Bagian sayap dari karya berbentuk burung warna-warni ini dibuat dari korek api bekas, karet gelang, dan bongkahan kayu dari Sungai Yodo.

Di lantai dua, sebagai bagian dari JIMOTO table Project yang Starbucks telah kerjakan pada tahun ini, meja dan kursi yang terbuat dari bahan baku setempat juga tersedia. 

Lantai berwarna kastanye memberikan corak lembut semakin membuat lantai dua tampak cozy.
Lantai berwarna kastanye memberikan corak lembut semakin membuat lantai dua tampak cozy.

JIMOTO table Project

The JIMOTO table Project merupakan sebuah gerakan yang Starbucks mulai berlangsung pada tahun ini. Proyek ini adalah hasil kerja sama  dengan Wise-Wise. 

Ini adalah sebuah perusahaan furnitur yang menggunakan kayu produksi dalam negeri. Meja-meja JIMOTO dibuat dari bahan baku kayu dari lokasi toko tersebut berada. 

Hal ini membantu menjembatani penduduk lokal dengan hutan serta menjembatani ketimpangan antara pembeli dan lingkungan mereka.

Memindai QR code di gerai ini untuk menonton kisah dibalik proyek ini.
Memindai QR code di gerai ini untuk menonton kisah dibalik proyek ini.

Di tengah-tengah area dine-in terdapat dua buah bangku panjang dengan jajaran pilar-pilar kayu di antaranya. 

Benda-benda tersebut dibuat dari kayu Osaka Kawachi, sebuah jenis kayu cedar yang tumbuh di Kota Kawachinagano, Osaka.

Kayu Osaka Kawachi utamanya digunakan pada interior gerai ini
Kayu Osaka Kawachi utamanya digunakan pada interior gerai ini

Kayu pohon kastanye dari Osaka juga digunakan untuk bahan meja dan kursi. Selain itu, meja untuk kopi dibuat dari potongan bongkahan kayu Kawachi.

Sebuah meja berbahan kayu Kawachi berusia 60-70 tahun. Lingkar pohon yang baik merupakan bukti bahwa pohon tersebut ditanam dengan baik pada tahun-tahun awal.
Sebuah meja berbahan kayu Kawachi berusia 60-70 tahun. Lingkar pohon yang baik merupakan bukti bahwa pohon tersebut ditanam dengan baik pada tahun-tahun awal.

Kursi dekat counter di lantai dua dibuat dari kayu pohon kastanye.
Kursi dekat counter di lantai dua dibuat dari kayu pohon kastanye.

Langit-langit lantai dua memiliki ruang terbuka bebas tempat cahaya yang menyerupai sinar matahari menembus masuk di sela-sela dedaunan. 

Efek cahaya ini semakin mengukuhkan konsep di tengah hutan saat kamu berada di gerai tersebut.

Kelilingi dirimu dengan kehangatan dan wewangian pepohonan yang tumbuh secara local.
Kelilingi dirimu dengan kehangatan dan wewangian pepohonan yang tumbuh secara local.

Gerai Starbuck Coffee LINKS UMEDA Lantai 2
Lantai 2 LINKS MEDIA, 1-1 Ofukacho, Distrik Kita, Kota Osaka, Osaka.
Buka dari pukul 07.00 hingga 23.00 tiap hari (jadwal dapat berubah).

Gerai Starbuck Coffee LINKS UMEDA Lantai B1
Lantai B1 LINKS UMEDA, 1-1 , 1-1 Ofukacho, Distrik Kita, Kota Osaka, Osaka.
Buka dari pukul 07.00 hingga 23.00 tiap hari (jadwal dapat berubah).

Gerai Starbucks Coffee LINKS UMEDA Lantai 8
Lantai 8 LINKS UMEDA, , 1-1 Ofukacho, Kita District, Osaka City, Osaka
Buka dari pukul 07.00 hingga 23.00 tiap hari (jadwal dapat berubah).

Provided by Japan Walker™, Tokyo Walker™ (28 November 2019)

Halaman:
Editor : Ni Luh Made Pertiwi F

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
 
Pilihan Untukmu
Close Ads

Copyright 2008 - 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.