Ohayo Jepang
Powered by

Share this page

New Spot

Bikin Merinding! Hantu Sadako Jadi Nyata di "Theme Park" Jepang Ini

Kompas.com - 11/07/2019, 08:17 WIB

OhayoJepang - Pernah membayangkan bagaimana rasanya berada di dalam sebuah film horor? Inilah yang akan kamu alami jika menjadi tokoh utama dalam sebuah film seram. Suntopia World membawa kisah Sadako ke dunia nyata dalam sebuah acara yang berkolaborasi dengan film horor, Sadako. 

Sadako merupakan serial film horor terkenal asal Jepang yang bahkan memiliki versi Hollywood berjudul “The Ring” (1998). Pada 24 Mei 2019 kemarin, film terbaru dari serial ini telah ditayangkan di bioskop seluruh Jepang. 

Suntopia World Managing Director, Osamu Takahashi menuturkan bagaimana pihaknya membentuk kolaborasi dengan film horor tersebut, latar belakang proyek ini, status terkini dari theme park regional mereka, serta strategi pemasarannya. 

Kolaborasi Sadako x Suntopia World
Kolaborasi Sadako x Suntopia World

Hal yang membuat acara ini spesial adalah adanya program Tiket Masuk Gratis untuk Sadako (Sadako Free Entrance). Jadi pada tanggal 24-26 Mei 2019, cosplayer Sadako bisa masuk gratis ke tempat ini. Sebelumnya ada dua promo serupa pada bulan April. Promo pertama adalah berburu harta karun yang mengajak pengunjung untuk mencari panel Sadako yang tersembunyi di sekitar taman dan mengumpulkan kata kunci yang bisa ditukar dengan hadiah.

Promo lainnya adalah pengunjung bisa memenangkan tiket film Sadako jika mereka mengambil foto di spot foto tertentu dan upload di Twitter dan Instagram dengan hashtag #SadakoinSuntopia. 

Kanan: Suntopia World Managing Director, Osamu Takahashi, Kiri: Planning Division Chief, Takeshi Saito.
Kanan: Suntopia World Managing Director, Osamu Takahashi, Kiri: Planning Division Chief, Takeshi Saito.

“Sebelumnya kami sudah pernah bekerja sama dengan KADOKAWA, distributor film tersebut. Dengan adanya hubungan tersebut, kami memutuskan untuk mengambil proyek yang ditawarkan ini ketika mereka meminta kami untuk membuat sesuatu sebagai bagian dari promosi film itu,” ungkap Takahashi. 

“Setelah mendengar tentang proyek tersebut, itu terdengar begitu menarik. Jadi kami secepatnya langsung memikirkan cara bagaimana kami bisa berkontribusi semampu kami,” kata Saito. 

Foto booth Sadako yang dibuat di Suntopia World
Foto booth Sadako yang dibuat di Suntopia World

Sadako sebenarnya memiliki proyek kolaborasi yang tak biasa di seluruh Jepang dengan berbagai perusahaan selain Suntopia World untuk mempromosikan film tersebut. Sadako Free Entrance hanya salah satu dari proyek tersebut. 

Poster proyek kolaborasi Sadako x Jumbo Sohonten menunjukkan Sadako sedang memegang takoyaki.
Poster proyek kolaborasi Sadako x Jumbo Sohonten menunjukkan Sadako sedang memegang takoyaki.

Proyek impresif ini sampai ke telinga pemain utama film Sadako, Elaiza Ikeda. Ia menulis dalam akun Twitter miliknya, “Wah, tidak sangka sampai dijadikan event seperti ini!”. Tweet Ikeda ini pun menjadi viral. 

Sebuah merek tas plastik yang terkena dari daerah Hokuriku juga upload ilustrasi Sadako memegang produk mereka. Tambahan lagi, Asosiasi Pariwisata Niigata bahkan menulis “Even yang benar-benar menarik!” di akun Twitter mereka, yang merujuk pada Sadako di Suntopia. Ini membuktikan acara Sadako di Suntopia mendapatkan perhatian besar, terutama di daerah Niigata. 

Suntopia World
Suntopia World

Suntopia World adalah sebuah taman hiburan di kota Agano, Prefektur Niigata. Sejak pembukaan pendahulu mereka yaitu Yasuda Island, Suntopia World telah berjalan lebih dari 40 tahun. Meski sudah melewati sejarah panjang dan menjadi salah satu theme park terbesar di daerah Hokuriku, tempat ini pernah mengalami masa sulit pada tahun 2000-an. Hal ini terjadi karena jarak dari pusat kota ke tempat ini memerlukan waktu satu jam dengan mobil dan kerap tutup saat musim dingin karena hujan salju. 

Pada tahun 2011, pihak taman pun mengajukan Civil Rehabilitation Act (deklarasi bangkrut). Namun dengan segala usaha yang dilakukan hingga saat ini, sebenarnya mereka belum benar-benar pulih dari kondisi terpuruk itu. Namun, kabar baiknya terjadi peningkatan kunjungan pada beberapa tahun belakangan. 

Menurut Takahashi, masukan positif dari pelanggan yang membuat mereka merubah target pasar. “Theme park biasanya menargetkan keluarga dengan anak-anak kecil. Namun dengan menurunnya angka kelahiran dan aktivitas wisata yang semakin beragam, sangat sulit mempertahankan usaha hanya dengan menyasar keluarga sebagai pengunjung,” jelas Takahashi. Inilah yang kemudian melahirkan acara-acara dan wahana untuk orang dewasa pada beberapa tahun belakangan ini. 

Sebuah pesta makcomblang untuk area lokal sempat menjadi acara sukses pada tahun 2012 dan sekarang menjadi acara rutin di Jepang. Suntopia pun kemudian berkolaborasi dengan majalah lokal, Komachi. Mereka membuat acara  di Suntopia sehingga Suntopia dipesan selama satu hari penuh untuk mengakomodir tamu 10.000 anggota Gata-con, pesta makcomblang di Niigata. 

Pada tahun 2017, Suntopia membuka Aurora Forest, wahana untuk berjalan-jalan pada malam hari yang dibuat dengan lebih indah dengan menggunakan teknologi projection mapping. Wahana ini menarik kunjungan perempuan muda dan pasangan dari seluruh Jepang.

Sumur Sadako di Suntopia World
Sumur Sadako di Suntopia World

Takahashi menjelaskan bahwa mereka berhasil untuk menghidupkan kembali tempat tersebut dengan menghadirkan beragam acara yang unik, tetapi ia mengakui kekuatan media sosial bisa mendatangkan tamu. 

“Beberapa waktu lalu, tweet dari artis Ikeda membawa banyak tamu berkunjung ke tempat kami saat promosi Sadako Free Entrance. Tweet-nya memang terjadi karena kebetulan belaka, jadi tidak selalu memungkinkan menarik kunjungan. Namun selama kami menggunakan media sosial secara strategis, bahkan theme park lokal seperti kami bisa menjangkau lebih banyak orang,” tutur Takahashi. 

Seorang staf saat pembuatan sumur Sadako di Suntopia World
Seorang staf saat pembuatan sumur Sadako di Suntopia World

Bahkan, pengunjung Hitachi Seaside Park di Ibaraki meningkat setelah foto para cosplayer di taman bunga nemophila menjadi viral di media sosial. Hal yang sama juga terjadi di Lochkheart Castle di Gunma. Nasu Rindako Lake View menggunakan spot foto untuk menjaga relevansi media sosial. Sementara itu, Shima Spain Village menuliskan lelucon sarkastik di website mereka, “taman selalu hampir kosong jadi tidak perlu menunggu lama, Yay!”, “foto-foto tanpa batasan!”, dan sebagainya. Semakin banyak tempat wisata lokal yang kini menggunakan internet terutama media sosial untuk menarik kunjungan yang lebih banyak. 

Suntopia World
1-1 Kubo, kota Agano, Prefektur Niigata 
Buka dari 9.00 sampai 17.00 (10.00 sampai 16.00 selama bulan Maret, hari kerja pada April sampai Oktober, dan November).

Provided by Japan Walker™, Tokyo Walker™ (May 23, 2019)

Halaman:
Editor : Ni Luh Made Pertiwi F

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
 
Pilihan Untukmu
Close Ads

Copyright 2008 - 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.