Suntopia World adalah sebuah taman hiburan di kota Agano, Prefektur Niigata. Sejak pembukaan pendahulu mereka yaitu Yasuda Island, Suntopia World telah berjalan lebih dari 40 tahun. Meski sudah melewati sejarah panjang dan menjadi salah satu theme park terbesar di daerah Hokuriku, tempat ini pernah mengalami masa sulit pada tahun 2000-an. Hal ini terjadi karena jarak dari pusat kota ke tempat ini memerlukan waktu satu jam dengan mobil dan kerap tutup saat musim dingin karena hujan salju.
Pada tahun 2011, pihak taman pun mengajukan Civil Rehabilitation Act (deklarasi bangkrut). Namun dengan segala usaha yang dilakukan hingga saat ini, sebenarnya mereka belum benar-benar pulih dari kondisi terpuruk itu. Namun, kabar baiknya terjadi peningkatan kunjungan pada beberapa tahun belakangan.
Menurut Takahashi, masukan positif dari pelanggan yang membuat mereka merubah target pasar. “Theme park biasanya menargetkan keluarga dengan anak-anak kecil. Namun dengan menurunnya angka kelahiran dan aktivitas wisata yang semakin beragam, sangat sulit mempertahankan usaha hanya dengan menyasar keluarga sebagai pengunjung,” jelas Takahashi. Inilah yang kemudian melahirkan acara-acara dan wahana untuk orang dewasa pada beberapa tahun belakangan ini.
Sebuah pesta makcomblang untuk area lokal sempat menjadi acara sukses pada tahun 2012 dan sekarang menjadi acara rutin di Jepang. Suntopia pun kemudian berkolaborasi dengan majalah lokal, Komachi. Mereka membuat acara di Suntopia sehingga Suntopia dipesan selama satu hari penuh untuk mengakomodir tamu 10.000 anggota Gata-con, pesta makcomblang di Niigata.
Pada tahun 2017, Suntopia membuka Aurora Forest, wahana untuk berjalan-jalan pada malam hari yang dibuat dengan lebih indah dengan menggunakan teknologi projection mapping. Wahana ini menarik kunjungan perempuan muda dan pasangan dari seluruh Jepang.
Takahashi menjelaskan bahwa mereka berhasil untuk menghidupkan kembali tempat tersebut dengan menghadirkan beragam acara yang unik, tetapi ia mengakui kekuatan media sosial bisa mendatangkan tamu.
“Beberapa waktu lalu, tweet dari artis Ikeda membawa banyak tamu berkunjung ke tempat kami saat promosi Sadako Free Entrance. Tweet-nya memang terjadi karena kebetulan belaka, jadi tidak selalu memungkinkan menarik kunjungan. Namun selama kami menggunakan media sosial secara strategis, bahkan theme park lokal seperti kami bisa menjangkau lebih banyak orang,” tutur Takahashi.
Bahkan, pengunjung Hitachi Seaside Park di Ibaraki meningkat setelah foto para cosplayer di taman bunga nemophila menjadi viral di media sosial. Hal yang sama juga terjadi di Lochkheart Castle di Gunma. Nasu Rindako Lake View menggunakan spot foto untuk menjaga relevansi media sosial. Sementara itu, Shima Spain Village menuliskan lelucon sarkastik di website mereka, “taman selalu hampir kosong jadi tidak perlu menunggu lama, Yay!”, “foto-foto tanpa batasan!”, dan sebagainya. Semakin banyak tempat wisata lokal yang kini menggunakan internet terutama media sosial untuk menarik kunjungan yang lebih banyak.
Suntopia World
1-1 Kubo, kota Agano, Prefektur Niigata
Buka dari 9.00 sampai 17.00 (10.00 sampai 16.00 selama bulan Maret, hari kerja pada April sampai Oktober, dan November).
Provided by Japan Walker™, Tokyo Walker™ (May 23, 2019)