Di area yang sama, pada 1 Februari 2019 lalu dibuka juga “Henn na Hotel Osaka Shinsaibashi”. Hotel yang membuat Anda deg-degan hanya dengan namanya ini (“Henn na Hotel” dapat diartikan sebagai hotel aneh), mendapatkan penghargaan dari Guinness Book Record sebagai hotel yang mempekerjakan robot kali pertama di dunia.
Di hotel ini, proses check-in dilakukan oleh robot-robot dinosaurus yang bisa melayani dengan berbagai bahasa, pembayarannya pun dilakukan dengan menggunakan mesin otomatis.
“Di front desk kami meletakkan robot dinosaurus yang sangat menghibur, dengan tujuan agar tempat ini menjadi tempat pengunjung dapat merasa ‘senang’. Pekerjaan yang dapat dilakukan oleh robot, sebisa mungkin kami serahkan kepada robot, kami berusaha untuk memaksimalkan efisiensi,” jelas manajer hotel, Hokayashiki Shinobu-san.
Karena sangat populer di kalangan wisatawan asing, saat ini telah ada tujuh cabang di daerah Kanto dan satu hotel akan dibuka pada 14 Maret 2019 di area Nishi-shinsaibashi. Dari sekarang, hotel ini berencana untuk mengembangkan sayapnya ke seluruh wilayah Jepang.
Henn na Hotel Osaka Shinsaibashi
Alamat: Osaka-shi, Chuo-ku, Minamisenba 3-5-2
Akses: 3 menit jalan kaki dari stasiun bawah tanah Shinsaibashi
No telepon: +81-50-5576-8350
Waktu check-in: 15:00~, Waktu check-out: ~11:00
Libur: Tidak ada
Harga: Mulai dari 5.000 yen per orang per kamar (untuk kamar dengan kapasitas dua orang)
Jumlah kamar: 90 kamar
SEKAI HOTEL Fuse
“SEKAI HOTEL Fuse” memiliki kesan warna unik pada fasilitasnya. Namun tak hanya itu, konsepnya sendiri sangat berkesan karena membuat seluruh pusat perbelanjaan menjadi hotel.
“Kami mengubah rumah yang kosong di area ini sebagai kamar penginapan. Kami bekerja sama dengan pemilik fasilitas seperti tempat pemandian umum, restoran, dan aktivitas di area tersebut agar digunakan oleh tamu hotel saat sedang berjalan-jalan di sekitar area,” ungkap penanggung jawab manajemen Kobayashi Kouta-san.
Hotel ini dibuat dengan image kota pabrik. Hal ini cocok untuk menggambarkan daerah Higashi Osaka yang terkenal sebagai “Monodzukuri no machi” (berarti: kota manufaktur). Area bekas toko baju bernama Kiyoshima dijadikan front desk dan kafe yang bisa digunakan oleh siapapun.
Yang membedakannya dengan hotel lain adalah konsepnya yang disebut “SEKAI HOTEL”. Konsep ini mencoba untuk menyelesaikan permasalahan yang ada di kota tersebut seperti banyak rumah kosong, urbanisasi anak muda dari kota asal mereka, tidak adanya penerus yang mengurus toko, hingga berkurangnya komunitas lokal dan sebagainya.